Sejumlah Negara Kembangkan Vaksin Virus Corona, Bagaimana Indonesia?

Ilustrasi vaksin atau jarum suntik.
Sumber :
  • Pixabay/PhotoLizM

VIVA – Sejak virus Corona mewabah di Wuhan, China, sejumlah pihak kini tengah berupaya untuk mengembangkan vaksin. Bahkan, penelitian vaksin untuk 2019-nCov telah dimulai untuk diuji coba.

5 Syarat Kucing Peliharaanmu Sudah Bisa Divaksin Biar Tetap Sehat

Seperti dilansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC) bersama Fakultas Kedokteran Universitas Tongji dan Stermirna Therapeutics Co Ltd telah mengembangkan vaksin mRNA. Lantas bagaimana dengan Indonesia?

Menurut Kepala Badan Litbangkes Siswanto, dalam kasus virus Corona baru butuh investigasi untuk mengetahui gen-nya terlebih dahulu. Sementara, untuk mengetahui hal itu butuh waktu yang cukup panjang. 

Sosok Helena Lim, ‘Crazy Rich’ PIK Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Sementara untuk mendapatkan hal tersebut dibutuhkan spesimen dari yang telah positif virus Corona baru. Sedangkan hingga kini masih belum ada kasus virus corona baru yang terkonfirmasi di Indonesia.  

"Identifikasi gen itu dari yang masuk spesimen, itu kekayaan juga (spesimen) kalau positif. Tapi belum ada yang positif. Kalau positif nanti dilakukan whole genome sequence, kan kelihatan nanti," kata Siswanto, saat ditemui di kantornya, Selasa, 11 Februari 2020. 

Sering Dialami Anak-Anak dan Mudah Menular, Apa yang Perlu Dilakukan Untuk Cegah Gondongan?

Siswano memaparkan untuk membuat vaksin, langkah pertama yang mesti dilakukan ialah mengetahui geno sequencenya secara utuh. Setelah itu diidentifikasi dari benang panjang gen tersebut mana yang mungkin untuk dikembangkan jadi vaksin. 

" Lah itu perlu uji di lab lama itu. Lalu setelah itu baru nanti gen mana yang menghasilkan protein itu kan gitu. Setelah gen-nya tahu barulah secara genetika bisa direkayasa untuk menghasilkan protein yang diinginkan, tidak harus dengan virusnya sendiri itu bisa digunting dibiakkan di sel lain itu bisa," kata Siswanto.

Lebih jauh, Siswanto mengatakan bahwa pedoman dari WHO sendiri meminta adanya kolaborasi dalam hal penanganan dan pencegahan virus corona baru ini. Di samping itu, setiap negara juga diminta untuk tidak terlalu panik.

"Kemarin kan saya dari Genewa update tentang n-Cov supaya masing-masing negara sesuai dengan IHR tidak boleh terlalu panik sampai melarang makanan enggak boleh aja, itu tidak boleh gitu," kata dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya