Respons Lion Air soal Kabar Penumpang Rute Wuhan-Bali Positif Corona
- ANTARA Foto/Muhammad Iqbal
VIVA – Wisatawan China yang pulang dari Bali dikabarkan positif mengidap virus corona atau covid-19. Turis tersebut disebut berada di Bali selama satu minggu sebelum kembali ke China pada 29 Januari 2020.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Huainan melalui situs media sosial China, Weibo, melaporkan, wisatawan bernama Jin ini positif virus corona pada 5 Februari 2020 atau delapan hari sejak pulang dari Bali.
Jin dikabarkan terbang dengan pesawat Lion Air JT2618 dari Wuhan pada 22 Januari 2020. Ia berada di Bali selama seminggu dan kembali dengan Garuda Indonesia GA858 dari Bali ke Shanghai pada 28 Januari.
VIVA mencoba mengonfirmasi kabar ini kepada Lion Air, selaku maskapai yang digunakan wisatawan Tiongkok tersebut menuju Bali. Corporate Communications, Lion Air Grup, Danang Mandala Prihantoro yang dihubungi, angkat bicara.
Baca Juga: Turis China Dikabarkan Positif Virus Corona Usai Pulang dari Bali
Danang menjelaskan bahwa layanan penerbangan internasional bernomor JT-2618 dari Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan di Distrik Huangpi, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok dengan tujuan Denpasar melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali pada Rabu, 22 Januari telah dioperasikan sesuai standar prosedur.
"Penerbangan JT-2618 sudah dipersiapkan dengan baik, sebelum keberangkatan seluruh kru dan tamu menjalani pemeriksaan kesehatan berdasarkan ketentuan," kata Danang.
Danang melanjutkan, sehubungan dengan informasi yang berkembang terkait satu penumpang dari Wuhan yang dikabarkan terindikasi virus corona, seluruh awak pesawat dan penumpang yang dilakukan pemeriksaan, pengecekan oleh tim medis Kantor Kesehatan Pelabuhan/ KKP Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dinyatakan tidak terindikasi (tidak memiliki tanda-tanda) terkena virus dimaksud.
Ketika pesawat berada pada pelataran parkir bandar udara (apron), petugas teknisi bekerja sama dengan pihak terkait melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai prosedur yang berlaku. Hal tersebut, lanjut dia, sebagai upaya memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan udara kepada awak pesawat dan penumpang, terutama tindakan antisipasi sesuai pemberitahuan dari otoritas setempat mengenai dampak wabah virus corona.
Sebagai informasi, Lion Air mengoperasikan layanan rute tersebut tiga kali dalam seminggu, setiap Rabu, Jumat, dan Minggu. Lion Air pada 22 Januari masih melayani penerbangan yang membawa penumpang, J-2619 Denpasar ke Wuhan dan penerbangan JT-2618 Wuhan ke Denpasar.
Pada Jumat 24 Januari dan Minggu 26 Januari, operasional penerbangan Lion Air rute Denpasar ke Wuhan bertujuan untuk pemulangan penumpang. Penerbangan Wuhan – Denpasar dioperasikan sebagai ferry flight yakni hanya membawa kru dan tidak menerbangkan tamu atau penumpang.
"Hal ini sesuai dengan pemberitahuan resmi otoritas setempat (notam) di Wuhan, bahwa status bandar udara hanya diperbolehkan melayani kedatangan (arrival), untuk keberangkatan (departure) tidak membawa penumpang serta sebagai alternatif pendaratan kondisi darurat (emergency landing),” katanya.
Lion Air sudah melakukan penghentian atau pembatalan sementara (suspend) penerbangan internasional pergi pulang (PP) rute Denpasar – Wuhan – Denpasar mulai Rabu, 29 Januari hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Di dalam penerbangan ini, Lion Air membawa dua pilot, satu kopilot, enam awak kabin, dua teknisi dan 188 tamu atau penumpang. Lion Air beroperasi dengan pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LJT berangkat sesuai jadwal pada 17.05 waktu setempat dari Wuhan dan mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada 22.55 WITA.
