Takut Wabah Corona COVID-19, Warga Singapura Ramai-ramai Beli Kondom

Ilustrasi kondom.
Sumber :
  • dok. pixabay

VIVA – Pemerintah Singapura telah meningkatkan status kewaspadaan perjalanan ke wilayahnya dari kuning menjadi oranye. Hal itu menyusul wabah virus corona yang berasal dari wilayah Wuhan, China.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Status oranye itu berarti penyebaran wabah virus sangat serius dan berdampak luas pada kesehatan publik. Adapun kenaikan status ini karena adanya temuan tiga kasus baru virus corona di Singapura akhir pekan lalu.

Hingga saat ini ada total 47 kasus yang dikonfirmasi dari virus COVID-19 di Singapura. Sontak saja naiknya status tersebut membuat masyarakat Singapura berbondong-bondong memenunuhi toko kelontong untuk mencari kebutuhan rumah tangga sebagai bentuk persiapan.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Bukan hanya itu saja, masyarakat Singapura juga memenuhi apotek untuk membeli barang-barang seperti masker mulut dan hidung, pembersih tangan, hingga tisu. Bukan hanya itu saja, masyarakat Singapura juga berbondong-bondong membeli kondom. Alhasil persedian kondom di rak-rak toko ludes terjual.

Mengapa masyarakat Singapura membeli kondom di tengah mewabahnya virus corona? Usut punya usut seperti dikabarkan dari laman World of Buzz, dari foto yang dibagikan oleh netizen Singapura di Reddit dan Twitter, diyakini bahwa orang menggunakan kondom melindungi jari-jari mereka ketika mereka perlu menekan tombol lift. Mengingat para ahli sebelumnya menjelaskan bahwa lift merupakan salah satu area yang berisiko tinggi terpapar virus corona (COVID-19).

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Tentu saja, ada beberapa di antara mereka yang mengatakan bahwa orang-orang membeli kondom karena mereka tidak punya hal lain untuk dilakukan ketika mereka berkumpul bersama orang lain.

Padahal baik WHO atau otoritas kesehatan telah mengungkapkan beberapa cara pencegahan terjadinya penularan virus corona. Mulai dari selalu mencuci tangan dengan sabun dan air, hindari menyentuh wajah dengan tangan dan mengenakan masker saat berada di luar atau di daerah yang ramai. Kemudian gunakan tisu jika bersin atau batuk karena virus ditularkan melalui tetesan pernapasan dan kontak langsung dengan penderita. Lalu, hal paling penting yang harus dilakukan jika timbul gejala terpaparvirus corona, segera pergi ke dokter. Gejala yang harus diwaspadai seperti demam, batuk, bersin atau sesak napas.

Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Natal 2023

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Pemerintah akan mengumumkan secara resmi rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024