COVID-19: 2 Orang Meninggal di Iran, Kematian Pertama di Timur Tengah

Virus corona COVID-19.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Dua orang lanjut usia meninggal di Iran setelah dites positif terkena virus corona baru atau COVID-19. Kematian itu menjadi yang pertama di Timur Tengah.

Delegasi Korea Utara Kunjungi Iran, Isu Kerjasama Semakin Kuat

"Dua orang tua telah meninggal karena virus corona di kota Qom, selatan Teheran," kata Alireza Vahabzadeh, seorang Penasihat Menteri Kesehatan Iran, seperti dilansir dari Al Jazeera.

Ia mengatakan bahwa kedua korban menderita infeksi paru-paru akut karena corona virus. Di hari yang sama, Kianoush Jahanpour, juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, mengatakan, kedua orang itu dinyatakan positif mengidap virus corona dalam hasil sementara dan meninggal karena kekurangan imun dan usia tua.

Jika Perang Dunia ke-3 Pecah, Benarkah akan Jadi Perang Akhir Zaman Jelang Kiamat?

Tidak ada informasi langsung tentang jenis kelamin dan usia pasti para korban. Seperti diketahui, COVID-19, pertama kali terdeteksi di pusat kota Wuhan di Cina pada akhir Desember.  

Sejak itu telah menewaskan lebih dari 2.000 orang di daratan Cina dan menginfeksi lebih dari 75.000 secara global. Dua korban di Iran adalah kasus pertama di negara itu dan kematian ketujuh dan kedelapan yang disebabkan oleh virus di luar China daratan.

Ramalan Jayabaya Soal Perang Dunia Ketiga, Bakal Terjadi di 2024 Karena Iran vs Israel?

Bulan lalu, Uni Emirat Arab adalah negara pertama di Timur Tengah yang melaporkan kasus virus corona baru. Sementara itu, dalam kunjungan sebelumnya pada hari Rabu ke Qom untuk menilai situasi, Qasem Jan-Babaei, Wakil Menteri Kesehatan Iran, mengatakan kepada kantor berita setempat bahwa kementerian telah membentuk unit darurat untuk perawatan penyakit menular di kota suci.

"Kami mendesak orang untuk menghindari berjabat tangan dan berciuman, untuk menjaga kebersihan pribadi dan lebih baik menghindari tempat yang ramai," kata Babaei, menambahkan bahwa tidak ada alasan untuk panik.

"Belum ada laporan tentang corona virus di kota-kota lain sejauh ini, tetapi ada kemungkinan bahwa kasus juga dapat muncul di kota-kota lain."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya