50 Orang Meninggal Akibat COVID-19 di Iran

Virus corona COVID-19.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Jumlah pasien meninggal akibat virus corona baru atau COVID-19 di Iran terus meningkat. Sebanyak Sebanyak 50 orang dikabarkan tewas di Kota Qom, Iran akibat virus tersebut. 

Brigjen Sharif Tuding Israel Berbohong Pembangkit Listriknya Rusak Usai Serangan Iran

Sementara itu, Kuwait, Bahrain dan Afghanistan mengonfirmasi kasus pertama mereka. Jumlah korban meninggal baru secara signifikan lebih tinggi daripada jumlah terbaru dari kasus infeksi yang dikonfirmasi. 

Beberapa jam sebelumnya, pemerintah Iran mengatakan hanya ada 12 kematian dari 47 kasus. Seorang anggota parlemen dari Qom, Ahmad Amiriabadi Farahani, mengatakan bahwa kini lebih dari 250 orang dikarantina di kota itu.

Iran Bantah Rudal Israel Meledak di Isfahan: Itu Drone yang Ditembak Jatuh

Seperti diketahui, Kota Qom merupakan tempat studi keagamaan yang populer bagi umat Syiah dari seluruh Iran dan negara-negara lain. Dia mengatakan 50 kematian itu terjadi pada 13 Februari 2020 dan menuduh menteri kesehatan Iran ‘berbohong; tentang wabah itu.

Kasus-kasus pertama dari virus yang dilaporkan secara resmi dan kematian pertama di negara itu adalah pada 19 Februari 2020.

Situasi Makin Gawat, Israel Targetkan Serang Wilayah Nuklir Iran di Kota Isfahan

"Tak satu pun dari perawat memiliki akses ke alat pelindung yang tepat," kata Farahani dikutip dari South China Morning Post, Senin, 24 Februari 2020.

Meski demikian, Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harirchi, dengan tegas membantah laporan itu dalam konferensi pers yang disiarkan langsung oleh televisi pemerintah. Ia mengatakan bahwa ini bukan waktunya untuk konfrontasi politik. 

Di tempat lain di wilayah ini, Kuwait, Bahrain dan Afghanistan juga mengonfirmasi kasus COVID-19 pertama mereka. Kuwait melaporkan tiga infeksi dan Bahrain satu, yang semuanya datang dari Iran.

Menteri Kesehatan Masyarakat Afghanistan, Ferozuddin Feroz, mengatakan di konferensi pers di Kabul, salah satu dari tiga kasus yang dicurigai di negara itu telah dikonfirmasi di Provinsi Herat Barat.

Kematian akibat virus corona di Iran adalah yang tertinggi di luar China. Kementerian Kesehatan Kuwait mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter bahwa tes yang dilakukan terhadap orang yang berasal dari Kota Iran, Mashhad menunjukkan ada tiga kasus COVID-19 yang telah dikonfirmasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya