Mitos atau Fakta, Makan Mi Instan Bikin Diabetes Hingga Rusak Otak

Mi instan.
Sumber :
  • Pixabay/digitalphotolinds

VIVA – Siapa yang bisa tahan dengan kelezatan mi instan? Rasanya yang gurih membuat hampir semua orang menyukainya. Apalagi jika ditambahkan dengan berbagai topping favorit, membayangkannya saja sudah membuat air liur menetes.

10 Makanan Wajib Dihindari Jika Ingin Awet Muda Seperti Ade Rai, Nomor 2 Paling Sulit

Tapi hati-hati, rasanya yang lezat ternyata tidak sebanding dengan risiko kesehatan yang bakal kamu tanggung lho. Diketahui, mengonsumsi mi instan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kanker, obesitas, kerusakan organ, diabetes, gangguan metabolisme, hingga menimbulkan kerusakan jaringan otak.

Namun jangan khawatir, ternyata semua risiko penyakit yang disebutkan di atas tidak semuanya benar, lho. Dua di antaranya ternyata hanya mitos belaka. 

Sederet Tips Jitu untuk Turunkan Berat Badan Setelah Lebaran

Melalui tayangan Hidup Sehat di tvOne, Kamis 27 Februari 2020, spesialis gizi klinik, dr. Ida Gunawan, MS, SpGK(K) mengatakan ,konsumsi mi instan dapat menurunkan kinerja otak, ternyata hanya mitos.

"Tapi bukan berarti setiap hari konsumsi mi instan. Yang dibutuhkan adalah diet yang seimbang. Kalau konsumsi sekali-kali enggak masalah, monggo aja," ujarnya.

Sering Makan Mi Instan? Hati-hati, Ginjalmu Bisa Bermasalah!

Begitupun dengan diabetes. Informasi yang beredar di masyarakat kalau konsumsi mi instan bisa menyebabkan diabetes, juga tidak benar.

"Yang namanya mi instan kandungan utamanya karbohidrat. Penyandang diabetes bukan berarti dilarang konsumsi karbohidrat. Tapi, konsumsi mi instan harus diimbangi atau ditambah topping yang sehat, misalnya sayur-sayuran," tambah dia.

Dokter Ida turut memberikan tips bagaimana cara konsumsi mi instan agar tetap sehat dan tidak ada perasaan bersalah pasca mengonsumsinya.

"Jangan makan satu bungkus, separuh saja. Yang harus penuh adalah sayurnya. Karena sayur kaya akan serat dan membuat rasa lapar lebih lama munculnya," tutur ida.

Selain itu, menurut Ida, cara yang benar konsumsi mi instan adalah jika kamu menambahkan telur di atasnya, usahakan telurnya jangan digoreng, karena akan mengandung minyak. Selain itu, kuning telur hanya boleh dikonsumsi 2-3 kali seminggu.

"Kalau mau ditambahkan topping lainnya, seperti kornet, keju, dan lain-lain, cukup sedikit saja," kata Ida.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya