- Pixabay/Pexels
VIVA – Virus corona Covid-19 yang mewabah di dunia kini angkanya semakin bertambah. Meski di China, negara asalnya mengalami penurunan kasus, tetapi di negara lain malah meningkat tajam dan memicu kerentanan pada beberapa kelompok seperti ibu hamil.
Dikutip dari laman The Health Site, Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit di Amerika (CDC) mengklaim bahwa ibu hamil termasuk kelompok yang rentan terhadap serangan virus corona baru itu. Meski belum ada studi pastinya, tetapi para peneliti tetap meminta kewaspadaan akan hal ini.
"Ibu Hamil mengalami perubahan imunitas dan psikis di mana memungkinkan mereka menjadi lebih rentan terhadap infeksi virus pernafasan, termasuk COVID-19," tulis pernyataan resmi CDC.
CDC juga mengatakan bahwa kelompok ibu hamil dapat mengalami kesakitan yang parah serta risiko kematian tinggi dibandingkan populasi lainnya, sebagaimana diobservasi pada kasus berkaitan dengan infeksi virus corona lain (termasuk SARS dan MERS) dan infeksi virus pernafasan lain, seperti influenza saat kehamilan,
Salah satu cara pencegahannya yakni dengan melakukan perilaku hidup bersih seperti mencuci tangan dan menghindari paparan langsung dengan orang yang sakit dengan gejala virus tersebut. Gejala penyakit ini mencakup sesak nafas, batuk, serta demam.
Jika ibu hamil terlanjur terinfeksi dan menunjukkan gejala tersebut, maka bisa memicu bahaya yang fatal. Misal ibu hamil yang mengalami demam tinggi di usia kehamilan yang masih di bawah tiga bulan, bisa memicu bayi lahir cacat.
CDC menambahkan bahwa kondisi ini masih belum pasti mengingat kasusnya juga tidak terlalu banyak. Selain itu, virus corona juga tidak terdeteksi di air susu ibu (ASI) pada ibu menyusui usai melahirkan bayinya.