Ibu Hamil Paling Rentan Idap COVID-19

Ilustrasi ibu hamil.
Sumber :
  • Pixabay/Unsplash

VIVA – Perkembangan COVID-19 kian hari kian mengkhawatirkan. Penyakit yang berasal dari Wuhan, Tiongkok ini menyerang hampir siapa saja dengan imunitas rendah. tak terkecuali ibu hamil dan menyusui.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Berdasarkan beberapa contoh kasus pada penanganan Coronavirus sebelumnya (SARS-CoV dan MERS-CoV) dan beberapa kasus COVID-19, dipercaya bahwa ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya penyakit berat, morbiditas dan mortalitas dibandingkan dengan populasi umum.   

Meski masih belum diumumkan adanya kasus terpaparnya COVID-19 pada ibu hamil dan ibu menyusui di Indonesia, menurut Sekjen Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia Jakarta Raya (POGI JAYA) dr Ulul Albab, SpOG, namun kedua kelompok ini juga tetap perlu waspada dengan lebih meningkatkan imunitas tubuh mereka.  

Harus Dicegah Sejak Dini, Inilah Masalah Kulit yang Rentan Dialami oleh Wanita Hamil

"Ibu hamil dan ibu menyusui rentan dengan berbagai penyakit akibat perubahan hormonal sehingga secara otomatis daya tahan tubuh mereka lebih rendah," ujar Ulul dalam keterangan tertulisnya yang diterima VIVA, Selasa, 17 Maret 2020. 

Ulul menegaskan apabila para ibu hamil dan menyusui mengalami gejala flu dan ataupun gejala yang sama seperti CoVid-19, segera periksakan diri ke dokter kandungan. Mintalah untuk sekaligus melakukan pemeriksaan CoVid-19. Apabila diketahui lebih awal, maka dokter dapat merekomendasikan perawatan terbaik bagi pasien untuk mencegah pemaparan virus tersebut lebih jauh.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Selain itu, POGI JAYA juga meminta agar pihak Rumah Sakit memperhatikan keselamatan para tenaga medis yang sedang hamil saat bertugas. Prioritas alat peralatan keselamatan harus diutamakan bagi para tenaga medis yang sedang hamil tersebut.

Meski demikian, dalam penelitian yang dilakukan dan dipublikasikan oleh Royal College of Obstetricians and Gynecologists, Royal College of Midwives (bidan) and Royal College of Paediatrics and Child Health, dengan masukan dari Royal College of Anaesthetists, Public Health England (Lembaga Keseatan Masyarakat Inggris) and Health Protection Scotland. (Lembaga Perlindungan Kesehatan di Skotlandia), hingga kini masih belum ada bukti bahwa virus dapat menular ke bayi selama kehamilan.

Sebagai pendekatan pencegahan, ibu hamil dengan dugaan atau dikonfirmasi coronavirus ketika mereka akan melahirkan, disarankan untuk segera menemui dokter kandungannya serta mengatur rencana kelahiran mereka harus diikuti sedekat mungkin. Selain itu, hingga kini belum ditemukan bukti bahwa virus dapat dibawa dalam ASI, sehingga sang bayi dapat merasakan manfaat menyusui melebihi potensi risiko penularan virus corona melalui ASI.

POGI JAYA juga menyarankan agar Ibu hamil dengan dugaan atau konfirmasi infeksi Covid-19 harus diobati dengan terapi suportif dengan mempertimbangkan adaptasi fisiologis kehamilan. Persalinan darurat dan keputusan darurat lainnnya didasarkan pada banyak faktor: usia kehamilan, kondisi sang ibu, dan stabilitas janin. Konsultasi dengan spesialis kebidanan, neonatal, dan perawatan intensif (tergantung pada kondisinya) sangatlah penting.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya