WHO: Tangkal Corona, Negara Tak Cukup Hanya Lakukan Lockdown

Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia alias WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyes
Sumber :
  • WHO

VIVA – Sejumlah negara telah menerapkan lockdown atau karantina wilayah sebagai salah satu cara untuk menghentikan penyebaran COVID-19. Namun, menurut Pakar Gawat darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) negara-negara tidak dapat begitu saja melakukan lockdown masyarakat mereka untuk menangkal corona virus. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Ia menambahkan bahwa perlu ada langkah-langkah kesehatan masyarakat untuk menghindari kebangkitan virus di kemudian hari. Jika pemerintah tidak mempunyai langkah ke depan setelah lockdown hal itu bisa jadi fatal.

"Yang benar-benar perlu kita fokuskan adalah menemukan mereka yang sakit, mereka yang memiliki virus, dan mengisolasi mereka, menemukan kontak mereka dan mengisolasi mereka," kata Mike Ryan dalam sebuah wawancara di BBC Andrew Marr Show.

"Bahaya saat ini dengan lockdown ... jika kita tidak menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang kuat sekarang, ketika pembatasan gerakan dan lockdown itu dicabut, bahayanya penyakit ini akan melonjak  kembali."

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia, juga telah memperingatkan orang muda tidak kebal dari virus corona dan harus menghindari bersosialisasi dan mengkomunikasikannya kepada orang yang lebih tua. 

Menurut  Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, pilihan yang dibuat oleh kaum muda bisa menjadi penentu antara hidup dan mati untuk orang lain.  Lebih dari 11.000 pasien telah meninggal karena penyakit pernapasan Covid-19 di seluruh dunia.

Hampir 250.000 pasien telah dites positif secara keseluruhan. Pernyataan ketua WHO tersebut mengikuti laporan bahwa orang-orang muda di banyak negara merasa puas dengan peringatan kesehatan, karena kerentanan yang lebih besar terhadap virus di antara pasien yang lebih tua.

Wabah corona virus pertama kali ditemukan di Cina pada bulan Desember. Tapi sekarang pusat pandemi adalah Eropa.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024