3 Ribu Kasur Disediakan di Wisma Atlet, 105 Ribu APD Siap Distribusi

Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok

VIVA – Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menjelaskan bahwa pemerintah telah mempersiapkan berbagai upaya untuk pencegahan dan penangan COVID-19. Salah satunya adalah mempersiapkan wisma atlet di Kemayoran sebagai rumah sakit darurat.

Cerita Airlangga ke Nakes: Saya Pernah Jadikan RSDC Indikator COVID-19 Naik atau Turun

"Kita sudah sama-sama mengikuti presiden telah mengecek kesiapan wisma atlet yang digunakan sebagai tempat rawatan COVID-19. Wisma ini akan kita jadikan sebagai rumah sakit darurat," kata Yuri dalam konferensi pers, melalui siaran streaming BNPB, Senin, 23 Maret 2020.

Dia melanjutkan, pemerintah telah menyiapkan 3 ribu kasur sebagai bagian dari kebijakan pemerintah dalam menyiapkan wisma atlet sebagai rumah sakit darurat. 

RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran Resmi Ditutup

"Diharapkan ini menjadi langkah yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk menangani COVID-19," lanjut Yuri.

Selain itu, Yuri juga menjelaskan bahwa pemerintah sudah melengkapi seluruh kebutuhan rawatan. Salah satunya adalah terkait dengan persediaan alat pelindung diri (APD). 

Heru Budi Persilahkan Warga Korban Kebakaran Depo Pertamina Direlokasi ke Wisma Atlet

"Saat ini sudah siap 105 ribu APD yang akan didistribusikan. Selain itu pemerintah juga sudah menyiapkan 125 ribu kit tes cepat (Rapid Test) diagnostic test untuk menemukan kasus positif di masyarakat," lanjut dia.

Yuri juga kembali mengingatkan masyarakat untuk bisa bekerja sama dengan pemerintah dalam hal mencegah penularan virus corona ini. Beberapa hal kerap didengungkan, antara lain menjaga jarak fisik dan mencuci tangan dengan sabun. Penularan penyakit ini berasal dari pasien positif ke orang lain yang negatif melalui perantara droplet, ketika orang yang sakit batuk, bersin, hingga berbicara. 

“Karena bisa saja droplet jatuh ke benda di sekitar dan tidak mustahil disentuh secara tidak sadar. Ini juga menjadi peluang paling gampang penularan. Mengatur jarak dalam konteks komunikasi menjadi penting, pemerintah terus mengingatkan masyarakat dan masyarakat bisa mengingatkan kominitasnya untuk menjauhi kerumunan dan berkumpul di tempat sempit,” imbaunya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya