Mengenal Herd Immunity yang Dianggap Bisa Perlambat Pandemi Corona

Masker
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Jumlah pasien positif corona (COVID-19) di Indonesia kembali bertambah. Tercatat hingga Senin, 23 Maret 2020, pasien COVID-19 berjumlah 579 positif dan 49 orang meninggal dunia.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Bukan hanya di Indonesia, virus corona juga meluas di berbagai negara luar China lainnya. Upaya-upaya dilakukan untuk menghentikan laju penularan yang begitu cepat, dari rapid test hingga lockdown. Belakangan, muncul pula istilah Herd Immunity yang disebut juga bisa menyudahi pandemik ini.

Apa itu Herd Immunity? 

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Dilansir dari laman Al Jazeera, Herd Immunity adalah situasi di mana cukup banyak orang dalam suatu populasi memiliki kekebalan terhadap infeksi yang pada akhirnya dapat secara efektif menghentikan penyebaran penyakit tersebut. Kekebalan dalam komunitas itu bisa berasal dari vaksinasi atau dari orang yang menderita penyakit tersebut (tertular). 

Karena semakin banyak orang terinfeksi COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus, akan ada lebih banyak orang yang sembuh dan yang kemudian kebal terhadap infeksi tersebut di masa depan. Mengingat menurut data dari Johns Hopkins University, lebih dari 86.000 orang telah pulih dari virus pada Jumat, 20 Maret 2020 lalu. 

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

"Ketika sekitar 70 persen populasi telah terinfeksi dan pulih, kemungkinan wabah penyakit menjadi jauh lebih sedikit karena kebanyakan orang resisten terhadap infeksi," kata Martin Hibberd, seorang profesor penyakit menular di London School of Hygiene & Tropical Medicine.

"Ini disebut kekebalan kelompok," tambahnya.

Apakah Immunity Herd akan memperlambat pandemi COVID-19?

Dengan wabah virus corona baru, bukti saat ini menunjukkan bahwa satu orang yang terinfeksi rata-rata menginfeksi antara dua hingga tiga orang lainnya. Ini berarti bahwa, jika tidak ada tindakan lain yang diambil, kekebalan kelompok akan meningkat antara 50 hingga 70 persen ketika populasi tersebut kebal.

"Tapi itu tidak harus dan tidak akan dengan cara ini," kata Matthew Baylis, seorang profesor di Institute of Infection, Veterinary and Ecological Sciences di Liverpool University.

Dengan mengurangi jumlah orang yang terinfeksi oleh seseorang, langkah-langkah social distancing seperti menutup sekolah, bekerja dari rumah, menghindari pertemuan besar, dan sering mencuci tangan, wabah ini dapat ditekan.

"Dari sudut pandang epidemiologi, triknya adalah mengurangi jumlah orang yang kita kontak sehingga kita dapat menurunkan jumlah kontak yang terinfeksi dan herd immunity dimulai lebih awal," kata Baylis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya