Cegah Penularan Corona, Dokter Tirta: Pulang Kerja Jangan Cipika Cipiki

Ilustrasi virus corona/COVID-19/masker.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Salah satu cara penting yang harus dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona atau COVID-19 adalah dengan mengubah kebiasaan kita.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Kebanyakan orang Indonesia, ketika pulang beraktivitas tidak langsung membersihkan diri, melainkan bermalas-malasan atau langsung berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya. 

Hal inilah yang akhirnya menularkan virus corona yang ada di dalam diri kita ke anggota keluarga yang lain, karena kita dapat menjadi carrier bagi orang lain.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Meski Kamu masih berusia muda, inilah yang menjadi biang masalah. Karena sistem imun masih bagus, virus corona yang menempel di tubuh Kamu tidak menunjukkan gejala, yang akhirnya akan menularkan ke anggota keluarga lain, seperti orangtua, yang notabene berusia lebih tua dan lebih rentan terhadap virus ini. 

Hal itu juga turut disampaikan oleh dokter relawan sekaligus influencer, Dokter Tirta Mandira Hudi, saat menjadi bintang tamu di program Kabar Petang, tvOne. Menurut dia, usia muda bisa berakibat fatal sebagai pembawa virus yang berasal dari Wuhan, China itu. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Jadi ketika kita usia muda, sebenarnya kita bawa corona. Cuma karena imun kita kuat, itu asimtomatik. Kadi tidak bergejala. Nah, makanya ketika Kamu pulang dari kerja, jangan langsung cipika cipiki sama anak, jangan langsung bercanda sama orangtua. Langsung ke WC cuci tangan, baru kita bisa peluk-peluk," ujarnya di tvOne, Selasa, 24 Maret 2020. 

Tirta melanjutkan, yang sering terjadi sekarang adalah anak berusia muda malah bepergian keluar rumah, padahal dia carrier bagi anggota keluarga yang lain. Saat sampai di rumah, bukannya bersih-bersih, orang ini malah langsung kontak dengan orangtuanya. Hal ini bisa berakibat fatal, apalagi jika orangtua sudah memiliki riwayat penyakit tertentu. 

"Anak muda ke luar ke mana-mana, dia padahal carrier. Cuma bersin-bersin doang, santai, dia meluk orangtuanya, di mana orangtuanya sebenarnya ada hipertensi atau stroke,” ucapnya.

“Nah, orangtuanya langsung sesak napas, dibawa ke IGD dalam kondisi udah perburukan. Paru-parunya udah jadi gejala pneumonia berat dan akhirnya gagal napas. Kalau udah sampai seperti itu, itu sudah sulit," lanjut dia. 

Tirta mengimbau, seharusnya hal itu bisa menjadi peringatan buat kita agar selalu menjaga pola hidup bersih untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. 

"Stay di rumah dan buat teman-teman anak muda sekalian, kalau masih kerja, carilah disinfektan chamber. Ini bukan saatnya menyalahkan pemerintah, presiden, gubernur, Menkes. Ini saatnya pemerintah dan dokter itu kita bantu dengan cara, bisa donasi, stay di rumah, dan jadilah 'lilin' di setiap keluarga kalian," pesan dokter Tirta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya