Tenaga Medis yang Diusir Warga Takut COVID-19, Sudah Dapat Tempat Baru

Petugas medis menggunakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

VIVA – Sejumlah perawat dan dokter yang merawat pasien virus corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP), Persahabatan, Jakarta Timur, mendapat penolakan dari warga. Mereka yang tinggal di kosan di sekitar rumah sakit tersebut, diusir karena dianggap dapat menularkan virus. 

Keluarga Tegaskan Lettu Agam Tak Pernah Lakukan Kekerasan Fisik ke Istrinya

Hal ini awalnya diketahui dari kicauan Sofie Syarief di Twitter pada Minggu, 22 Maret 2020. Ia mengatakan bahwa perawat dan sejumlah dokter jadi sasaran stigmatisasi warga karena dianggap sebagai pembawa virus.

Cuitan tersebut dibenarkan oleh Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Harif Fadhillah, S.Kp, S.H, M.Kep.

Begini Penampakan Mengerikan Belut Besar yang Ditemukan Hidup di dalam Perut Seorang Pria

"Jadi laporannya ada perawat, juga ada dokter yang selama ini kos di sekitar rumah sakit rujukan, karena rumah sakit itu dijadikan rumah sakit rujukan sekarang. Yang punya kos minta dia enggak kos di situ lagi," kata Harif. 

Baca Juga: Pengakuan Perawat, Tak Kuasa Tahan Sedih Lihat Keluarga Pasien Corona

Marak Kejadian Perundungan, Kemenkes Lakukan Skrining Kesehatan Jiwa Pada Calon Dokter Spesialis

Lebih lanjut Harif menceritakan, perawat dan dokter yang diusir tersebut akhirnya harus bermalam di rumah sakit selama dua hari terakhir. Lalu, bagaimana nasib mereka sekarang?

"Menurut sumber kami, pagi ini sudah diambil alih Pimpinan, barusan Direktur SDM (RS) menyampaikan sudah disediakan tempat lengkap dengan kendaraan antar jemput," ujarnya saat dihubungi VIVA lewat sambungan telepon, Rabu, 25 Maret 2020. 

Namun, Harif tidak tahu persis di mana para perawat dan dokter tersebut ditempatkan sekarang. Ia hanya diberi info seperti itu oleh pihak rumah sakit. 

"Kami enggak dapet info. Kami coba minta info hari ini, laporannya begitu," lanjut dia. 

Menurut Harif, peristiwa pengusiran tersebut terjadi tiga hari yang lalu, tepatnya Minggu, 22 Maret 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya