Pengakuan Prof Musri yang Bikin Geger Ganja Bisa Tangkal COVID-19

Prof Musri saat diwawancara Deddy Corbuzier
Sumber :
  • Youtube

VIVA – Nama peneliti asal Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, Profesor Musri Musman tengah ramai diperbincangkan publik. Namanya terkenal sejak mengungkapkan penyataan bahwa tanaman ganja berpotensi untuk menangkal virus corona atau COVID-19.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Dalam podcast milik Deddy Corbuzier yang disiarkan di chanel Youtubenya, Profesor Musri menjelaskan bahwa ekstrak ganja atau Cannabidiol (CBD) dapat membantu penanganan COVID-19. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian atau kajian-kajian. 

"Ini sebenarnya berdasarkan dari hasil kajian-kajian orang. Saya tidak melakukan ini karena kita di sini belum dapat lisensi untuk melakukan itu," kata dia saat diwawancarai Deddy dalam podcast yang diposting 26 Maret 2020.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Dia melanjutkan, sebelumnya sudah ada penelitian yang menguji ekstrak ganja atau CBD untuk mengobati atau mereduksi penyakit paru-paru, asma, hepatitis, kasus tekanan oksidasi yang disebabkan oleh virus. 

Di sisi lain, Musri mengaku belum melakukan penelitian secara langsung mengenai manfaat ekstrak ganja untuk pengobatan COVID-19 terkait larangan penggunaan ganja di Indonesia. Tapi dia berpedoman terhadap hasil penelitian yang sudah dilakukan terhadap sejumlah penyakit. 

Cerita Anne Avantie Bangkrut, Temukan Kebahagiaan di Tempat Tak Terduga

"Kondisi-kondisi itu berdasarkan informasi yang muncul saat ini terhadap corona itu memiliki aspek dan gejala yang hampir mirip, berdasarkan asumsi tersebut saya memiliki prediksi bahwa dia (CBD) berkondisi. Memang belum ada eksperimen untuk itu. Saya akui itu belum ada, untuk itu saya menyampaikan ide mungkin ini merupakan salah satu solusi menangani kasus ini," kata dia. 

Dia menjelaskan bahwa untuk penggunaannya, CBD ini bukan cara dihisap melainkan harus diekstrak kemudian dikonsumsi dengan cara diminum (oral). Kandungan CBD yang akan digunakan ini biasanya berupa daun, bunga, serta biji ganja sendiri.

Sebelumnya, dia pernah menjelaskan bahwa jika ganja itu dihisap maka kandungan yang diperoleh adalah Tetrahydrocannabinol (THC) dan langsung ke saraf otak, bekerja seperti psikotropika. Sedangkan CBD, jika dikonsumsi tidak akan bersifat psikotropika, melainkan psikoaktif, sehingga tidak menyebabkan seseorang berhalusinasi.

Dalam kesempatan itu, Prof Musri juga mengutarakan bahwa dirinya tidak bermaksud untuk menghebohkan publik dengan pernyataannya terkait manfaat ganja untuk pengobatan. Dia hanya berharap pemerintah mau melakukan pengujian terhadap tanaman ganja tersebut, dan Prof Musri pun bersedia untuk membantu.

"Saya tidak bermaksud untuk menghebohkan itu tapi saya ingin memberikan kontribusi pemahaman saya, bila Allah meridhoi, otoritas memberi kesempatan seperti itu, ayo sama-sama semua hal dilakukan bila bergerak bersama. Tujuan gunakan ganja itu untuk riset dan siapa tahu ganja (cairan CBD) itu bisa membantu perangi corona itulah tujuan utama saya," jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya