Diklaim Tangkal COVID-19, Kalung Antivirus Justru Bahayakan Pernapasan

Virus corona COVID-19
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Kalung antivirus corona disebut-sebut mampu menangkal serangan penyakit COVID-19 yang kian menyebar. Tak sedikit publik figur dan masyarakat awam yang rela membelinya dengan harga selangit karena khawatir tertular virus corona jenis SARS-CoV-2 tersebut. Tetapi, ternyata dokter tak menyarankannya untuk digunakan.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Dokter Spesialis Okupasi, dr. Muchtaruddin Mansyur, MS, Sp.Ok, Ph.D, menuturkan bahwa kalung penangkal virus itu belum terbukti efektivitasnya. Terlebih, penggunaanya malah bisa berbahaya bagi sistem pernapasan.

"Sangat diragukan (efektivitasnya). Secara berkala, kalung akan keluar klorindioksida melalui udara. Digunakan dekat hidung malah terhirup. Mudharatnya (dampak buruknya) jauh lebih besar," ujarnya dalam acara Hidup Sehat di tvOne, Selasa 7 April 2020.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Dijelaskan Muchtar, klorindioksida adalah senyawa untuk membunuh virus di sekitar kita. Secara teori, memang penggunaanya bersifat sebagai disinfektan yang mampu mematikan virus.

"Tapi (membunuh virus harus) dengan konsentrasi tertentu. (Misal) Dipakai ketika cuci baju dan ada takaran. Kalau di udara bebas (belum ada takaran) dan belum lagi ada arah angin, temperatur, kelembaban. Sangat banyak faktornya," paparnya lagi.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Kalung antivirus ini diketahui memiliki teknologi untuk memproduksi klorindioksida, yang nantinya dikeluarkan di sekitar tubuh lalu mematikan virus. Tetapi, lagi-lagi dokter spesialis paru menyebut bahwa benda tersebut tidak efektif pada manusia.

"Klorin masuk ke paru kurang bagus karena dia disinfektan untuk benda mati. Secara ilmiah, karakter virusnya belum tahu jadi obat antivirus dan vaksin belum ada, enggak logis dengan kalung," ujar dr. Yahya Sp.P., di acara yang sama.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024