Foto Keluarga Raisa Jadi Sorotan, Saran Dokter soal Masker Anak

Pembagian Masker Gratis untuk Anak Sekolah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

VIVA – Pemakaian masker bagi masyarakat sudah diwajibkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan juga pemerintah Indonesia guna memperkecil penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19. Hal senada pun dilakukan oleh penyanyi Raisa yang mengunggah potret keluarganya sambil mengenakan masker.

Raisa Takut Kisah Hidupnya Diangkat Jadi Film Dokumenter: Ada Apa Dibaliknya?

Raisa mengunggah foto dirinya bersama suami dan buah hatinya di akun instagram @raisa6690, beberapa hari lalu. Sambil berpose ke arah kamera dan seolah menikmati waktu di rumah, Hamish Daud, sang suami berdiri di samping Raisa yang duduk memangku anak mereka, Zalina.

Foto tersebut sepertinya diambil di taman kediaman mereka dengan latar tanaman dan rumput hijau serta dinding berlapis batu alam. Namun area tempat mereka berfoto, diberi latar kain berwarna putih.

Lebaran Tinggal Menghitung Hari, Intip 4 Jenis Sheet Mask yang Bikin Wajah Glowing

Pelantun Serba Salah itu dan sang suami mengenakan masker berwarna putih yang pas dengan bentuk wajah mereka. Lain halnya dengan buah hati mereka yang juga mengenakan masker namun terlihat longgar atau kebesaran. Sontak saja masker yang dikenakan bayi Zalina menjadi sorotan.

"Maskernya Zalina kebesaran," ujar salah satu netizen.

Masker Beras Ternyata Memiliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan Kulit Wajah, Apa Saja?

"Masker Zalina kelonggaran," kata yang lainnya.

Lantas, bagaimana pendapat ahli terkait masker yang terlalu longgar untuk anak terlebih di tengah pandemi COVID-19? Dikatakan dokter spesialis anak dr. Madeleine Ramdhani Jasin, Sp.A., masker harus bisa menutupi area hidung, mulut, dan dagu si kecil namun dengan ukuran yang pas. Jika tak menemukan yang pas, dokter Made mengingatkan prinsip pemakaian masker.

"Prinsipnya pakai masker itu adalah kita melindungi orang lain agar tidak tertular penyakit kita. Atau kalau kita petugas medis, kita lindungi diri agar tidak tertular dari pasien," paparnya.

Dengan prinsip tersebut, kata dia, maka jika orang dewasa di sekitar anak ada yang menunjukan gejala penyakit saluran pernapasan seperti batuk, pilek, dan demam, orang dewasa itu yang harus pakai masker agar tidak menulari. Namun, jika bayinya yang sakit dan berisiko menulari penyakit serta tak ada masker yang pas di wajah, maka perilaku hidup sehat dan bersih wajib dijalani.

"Kalau bayinya yang sakit, orang dewasa tetap pakai masker tapi juga melakukan hand hygiene yang baik seperti cuci tangan, etika batuk yang baik, serta tidak memegang-megang area wajahnya," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya