Temuan Gejala Baru Positif Corona COVID-19, Sebelumnya Tak Muncul

Intip Proses Drive Thru Rapid Test Covid-19.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – ?Pandemi Corona COVID-19 masih terus merajalela. Salah satu yang membuat wabah ini sulit ditangani diantaranya gejala atau pertanda orang yang tepapar tampak berbeda-beda. Bahkan belum lama ini gejala baru telah diidentifikasi menambah daftar gejala-gejala yang sebelumnya.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Dilansir sciencealert, Rabu 29 April 2020, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah menambah daftar gejala baru pasien terpapar Corona COVID-19. Tak tanggung-tanggung, diklaim enam gejala baru ditemukan pada orang yang tepapar virus ini.

Sebelumnya, gejala umum orang yang terpapar Corona COVID-19 diantaranya adalah demam tinggi, batuk, dan sesak nafas. Namun menurut CDC paling tidak ada enam gejala baru yang ditemukan pada pasien positif Corona COVID-19.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Keenam gejala baru tersebut yakni panas dingin, menggigil, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan dan yang paling mengejutkan kehilangan indra penciuman dan perasa. Menurut CDC, gejala-gejala baru ini akan muncul setelah 2 hingga 14 hari terpapar virus.

Terkait dengan berkurang atau hilangnya kemampuan indra perasa dan penciuman ini oleh para ilmuwan dan peneliti dimasukkan sebagai gejala awal. Dan CDC menyarankan bagi yang kehilangan atau kurang sensitifnya indra perasa dan penciuman untuk segera memeriksakan diri.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Baca juga: Sempat Alami Gejala Mirip COVID-19, Begini Kondisi Ayah Khabib

"Tanda-tanda peringatan darurat untuk COVID-19", termasuk kesulitan bernapas, nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada, kebingungan atau ketidakmampuan baru untuk mencium dan merasa pada bibir hingga wajah kebiruan," tulis pernyataan resmi CDC.

Dan yang tak kalah penting, masih menurut CDC, virus ini juga terkadang pintar 'bersembunyi' sehingga memungkinkan orang yang terpapar bahkan tak memperlihatkan gejala. Hal ini yang membuat virus ini cepat menyebar hingga ke seluruh penjuru dunia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya