Ahli Perkirakan Pandemi Virus Corona Berlangsung Selama 2 Tahun

Ilustrasi virus corona.
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Menurut sekelompok ahli dalam sebuah laporan menyatakan, pandemi virus corona atau COVID-19, kemungkinan akan berlangsung selama dua tahun dan tidak dapat dikendalikan sampai sekitar dua pertiga populasi dunia kebal terhadap virus ini. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Menurut laporan dari Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular di Universitas Minnesota, karena kemampuannya yang dapat menyebar dari orang yang tidak terlihat sakit, virus ini akan lebih sulit dikendalikan dibanding virus influenza, penyebab pandemi paling banyak dalam sejarah baru-baru ini. 

Setelah mengkarantina miliaran orang di seluruh dunia untuk meminimalkan penyebarannya ke seluruh negara, kini pemerintah di beberapa negara mulai mengizinkan untuk membuka kembali bisnis dan tempat-tempat umum. Namun, pandemi virus corona kemungkinan akan berlanjut dalam gelombang dan bisa bertahan hingga tahun 2022, kata para penulis. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Pesan komunikasi risiko dari pejabat pemerintah harus memasukkan konsep bahwa pandemi ini tidak akan segera berakhir. Orang perlu mempersiapkan kemungkinan kebangkitan penyakit ini secara berkala dua tahun ke depan," kata mereka, dikutip Times of India, Senin 4 Mei 2020. 

Para peneliti sedang bergegas membuat vaksin yang mungkin akan tersedia dalam jumlah kecil pada tahun ini. Sementara sejumlah besar vaksin melawan pandemi flu 2009-2010 tidak tersedia sampai setelah wabah ini memuncak di AS. Satu studi memperkirakan, satu suntikan vaksin dapat mencegah 1,5 juta kasus dan 500 kematian di negara itu saja. 

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Laporan tersebut ditulis oleh direktur CIDRAP Michael Osterholm dan direktur medis Kristen Moore, sejarawan kesehatan masyarakat Universitas Tulane John Barry, dan Marc Lipsitch, seorang ahli epidemiologi di Harvard School of Public Health.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024