- U-Report
VIVA – Wabah virus corona Covid-19 membuat penduduk dunia harus berada di rumah. Penyebaran yang masih melalui sentuhan, akhirnya membuat negara-negara membuat kebijakan lockdown ataupu karantina wilayah.
Perusahaan pun dipaksa harus membuat kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH), guna mencegah penyebaran virus yang telah mematikan lebih dari 3 juta penduduk dunia.
Sebuah penelitian baru-baru ini telah mengungkap beberapa wawasan yang menarik dan lucu tentang perilaku orang yang bekerja dari rumah.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan cybersecurity Kaspersky, hampir 51 persen karyawan di seluruh dunia mengatakan mereka menonton konten dewasa atau pornografi di perangkat (laptop atau telepon) yang mereka gunakan untuk pekerjaan terkait kantor.
studi ini menyoroti bahwa 18 persen karyawan menonton porno di perangkat resmi mereka dan 33 persen menonton porno di perangkat pribadi yang sama yang mereka gunakan untuk pekerjaan kantor mereka.
"Meskipun berpotensi menyebabkan infeksi malware jika karyawan tidak memperhatikan sumber daya dan situs web yang mereka kunjungi," menurut laporan dari Kaspersky dilansir dari Times of India.
Selain tentang kebiasaan orang menonton film porno, penelitian ini juga mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang pekerjaan orang-orang dari kehidupan rumah tangga.
Sesuai laporan, hampir 31 persen karyawan setuju bahwa mereka menghabiskan lebih banyak waktu bekerja dari rumah daripada di kantor.
Pada saat yang sama, 46 persen karyawan mengaku telah menambah jumlah waktu yang mereka habiskan untuk kegiatan pribadi.
Sayangnya, semakin banyak karyawan mengeluh bahwa menjadi sangat sulit bagi mereka untuk memisahkan kehidupan pribadi dan pekerjaan mereka.
Selain itu, 55 persen pekerja mengatakan mereka membaca lebih banyak berita sekarang daripada sebelum mereka mulai bekerja dari rumah, 60 persen dari kegiatan ini dilakukan pada perangkat yang digunakan untuk bekerja.
Misalnya, 42 persen karyawan menggunakan akun email pribadi untuk hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan, dan 49 persen mengakui penggunaannya meningkat ketika bekerja dari rumah, kata laporan itu.
