Kombinasi 3 Obat Antivirus Efektif Redakan COVID-19

Ilustrasi vitamin/obat.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Para peneliti di Hong Kong menemukan bahwa pasien COVID-19 dengan gejala sedang, dapat sembuh lebih cepat usai konsumsi tiga jenis antivirus. Obat tersebut diberikan segera setelah para pasien menunjukkan gejala khas virus corona jenis baru itu.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Dikutip dari laman Aljazeera, uji studi kecil itu mencakup 127 pasien. Studi itu  membandingkan pasien yang diberikan kombinasi 3 obat yakni anti-HIV terapi lopinavir-ritonavir dan obat hepatitis rinavirin dengan kelompok pasien kontrol yang hanya konsumsi lopinavir-ritonavir.

Studi yang sudah dipublikasikan di The Lancet Medical Journal pada Jumat lalu itu, menunjukkan, rata-rata, pasien yang konsumsi tiga jenis obat tak lagi terdeteksi memiliki virus dalam waktu lima hari lebih cepat dibanding kelompok kontrol, yang memakan waktu tujuh hingga 12 hari.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

"Uji studi kami menunjukkan bahwa penanganan pada pasien COVID-19 gejala ringan dan sedang dengan 3 kombinasi obat antivirus mampu menekan jumlah virus lebih cepat, meredakan gejala, dan mengurangi angka penularan," ujar profesor di University of Hong Kong, Kwok-Yung Yuen.

Ia melanjutkan, rendahnya risiko penularan dari kombinasi obat ini mungkin karena bersifat mengurangi penyebaran virus, yang mana itu terjadi saat virus dideteksi dan berpotensi menularkan.

Salat Id di Masjid Agung Al-Azhar, JK Ngaku Senang Lebaran Kali Ini Ramai

Obat antivirus untuk HIV, diakui para pakar lain, sudah teruji cukup lama dan memiliki efek yang baik jika dikombinasikan dengan obat lain.

"Dan ini mungkin juga berefek baik pada kasus COVID-19," ujar profesor pharmacoepidemiologi di London, Stephen Evans

Meski begitu, Yuen menyarankan agar penelitian ini dilakukan lebih dalam dengan memperbanyak jumlah pasien yang diuji coba. Stephen juga setuju bahwa meski hasilnya positif, perlu ada tambahan studi lebih detail.

"Perlu diberikan konfirmasi lebih lanjut dengan tambahan interferon beta, bukti mendalam, serta penanganan yang menjanjikan untuk uji klinis selanjutnya," tutur Stephen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya