Jamur Cordyceps Berpotensi Obati COVID-19, Efeknya dalam Hitungan Jam

Virus corona COVID-19.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Guru Besar Fakultas MIPA dan Pakar Biomolekuler Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., menyebut jamur cordyceps militaris berpotensi mampu mencegah bahkan mengobati virus corona atau COVID-19. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Menurut dia, salah satu manfaat jamur cordyceps adalah mampu meningkatkan imunitas tubuh. Tidak hanya itu, jamur jenis ini juga disebut mengandung sifat antioksidan, anti inflamasi, hingga antivirus. 

"Jadi, karena senyawa aktifnya tadi, setiap herbal punya sifat sendiri-sendiri, punya senyawa aktif yang unik. Nah, salah satu keunikan dari cordyceps militaris ini dia memiliki at least 4 kombinasi fungsi tersebut," ujarnya saat diskusi online bersama PT Kalbe Farma Tbk, Rabu 13 Mei 2020.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Widodo menambahkan, jamur ini memiliki beberapa senyawa, salah satunya adalah adinosin yang mudah sekali diserap oleh tubuh. Begitupun dengan senyawa aktifnya yang lain, kordisepin. 

"Nah, beberapa referensi menyebutkan bahwa dalam hitungan beberapa menit jika diinjeksi, tapi jika dikonsumsi secara oral dalam beberapa jam sudah memberikan efek," kata dia. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Berdasarkan studi literatur dan informatik yang sudah dikembangkan, kordisepin, senyawa aktif yang terkandung dalam jamur cordyceps, dikatakan memiliki struktur yang mirip dengan penyusun DNA dan RNA, di mana virus membutuhkan keduanya untuk bisa berkembang.  

"Kalau corona ini RNA. Karena dia perlu RNA disusun menjadi genomnya, dengan nukleosit analog seperti cordyceps ini kalau dia masuk ke dalam enzim penyusun genom tadi, maka bisa menghambat replikasi dari virus tersebut," tuturnya. 

Dari sifat-sifat yang terkandung dalam jamur ini, Widodo mengatakan jamur cordyceps militaris berpotensi baik mencegah maupun mengobati virus corona. 

"Research real ke situ memang belum, kita bisa melihat potensi-potensi dari sifat-sifat yang ada. Jadi, jamur ini memiliki struktur yang mirip dengan obat-obat virus nukleosit analog yang sekarang di market itu juga banyak beredar," tutup dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya