Vaksin Corona dari Protein Tembakau Diuji Coba pada Manusia Akhir Juni

Ilustrasi vaksin COVID-19.
Sumber :
  • Red Herring

VIVA – Perlombaan global untuk mengembangkan vaksin yang aman untuk COVID-19 semakin intensif, setelah salah satu perusahaan rokok terkemuka di dunia, British American Tobacco, mengklaim bahwa mereka telah mengembangkan vaksin menggunakan protein dari daun tembakau dan siap untuk diuji coba pada manusia. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Perusahaan tembakau yang berbasis di London ini mengatakan, vaksin eksperimental virus corona novel telah menunjukkan respons kekebalan positif dalam percobaan praklinis dan mereka sekarang siap untuk menguji efisiensinya pada manusia.

Dilansir Times of India, perusahaan ini kini sedang menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), setelah itu akan dilanjutkan ke percobaan fase 1 pada manusia. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

British American Tobacco, sukses menarik perhatian dunia pada bulan April 2020 lalu ketika mengumumkan bahwa dia merupakan anak perusahaan Kentucky BioProcessing (KBP), yang sedang mengembangkan vaksin untuk virus corona.

Menurut pihak perusahaan, metode yang mereka gunakan akan membantu menghasilkan vaksin lebih cepat dibandingkan dengan pendekatan konvensional lainnya. Ini akan mengurangi waktu produksi dari beberapa bulan menjadi 6 minggu. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, mereka akan dapat menghasilkan 1-3 juta dosis per minggu.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Perusahaan ini juga telah mengajukan aplikasi obat baru pra-investigasinya ke FDA dan juga dalam pembicaraan dengan lembaga pemerintah lainnya di seluruh dunia. Rencananya, uji coba ini akan dimulai pada akhir Juni.

Pembuat obat di seluruh dunia berjuang mati-matian untuk mengembangkan vaksin untuk jenis virus corona baru sedini mungkin. Lebih dari 100 kandidat dari AS, Eropa, China dan daerah lain telah ikut berlomba. 

Beberapa vaksin sudah dicoba pada manusia. Para ahli percaya bahwa vaksin bisa memakan waktu setidaknya 12 bulan untuk mencapai populasi umum. Pesaing dari British American Tobacco, Philip Morris International Inc. juga sedang menguji imunisasi berdasarkan partikel mirip virus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya