Benarkah Virus Corona Pengaruhi Kesuburan Pria?

Ilustrasi pria berjenggot.
Sumber :
  • Pixabay/Free-Photos

VIVA – Sebuah studi yang dilakukan baru-baru ini telah mengeksplorasi efek virus corona atau COVID-19 pada kesuburan pria. Pada laporan sebelumnya, klaim soal dampak virus ini pada kesuburan pria ditolak, karena kurangnya bukti. 

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Ada laporan yang menyatakan bahwa SARS-CoV-2 dapat berdampak pada kesuburan pria karena fakta bahwa demam yang diakibatkan oleh kasus flu musiman itu berhubungan dengan testis. Karena gejala primer dan sentral dari infeksi virus corona adalah demam tinggi, diasumsikan bahwa laki-laki yang terinfeksi virus ini juga akan mengalami penurunan kesuburan, demikian menurut laman Boldsky

Sebuah penelitian yang dilakukan di China, menunjukkan bahwa laki-laki dengan COVID-19 tampaknya memiliki perubahan kadar beberapa hormon reproduksi mereka dibandingkan dengan pria tanpa virus. Namun, tidak ada perbedaan dalam kadar testosteron. 

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Pada tahap awal, para ilmuwan telah menunjukkan bahwa karena virus corona novel dan SARS secara genetis memiliki kemiripan, ada kemungkinan bahwa virus corona novel berpotensi memengaruhi kesuburan pria karena SARS menyebabkan orkitis dan kerusakan pada testis. Tetapi, pernyataan ini ditarik kembali karena tidak ada kasus infeksi testis yang tercatat selama pandemi COVID-19. 

Dengan pengetahuan saat ini, para peneliti menegaskan bahwa sementara belum ada jawaban pasti. 

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

"Saat ini, agak terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa COVID-19 memengaruhi kesuburan pria. Tetapi tetap bermanfaat karena penulis telah mengangkat masalah ini," ujar salah satu peneliti yang bekerja pada pengembangan pandemi COVID-19. 

Awalnya, hubungan antara COVID-19 dan infertilitas pria ditunjukkan oleh seorang profesor di kedokteran reproduksi dari Wuhan, China, yang menyatakan bahwa virus corona dapat memengaruhi testis dan pria yang pernah terinfeksi harus menjalani tes kesuburan setelah sembuh. 

Karena kurangnya bukti, laporan tersebut akhirnya dihapus. Namun, klaim itu dibuat berdasarkan beberapa alasan berikut:

- Protein ACE2 yang diduga digunakan oleh virus corona novel untuk memasuki sel yang juga disebut ACE2 juga ditemukan di testis. 

- Ada kemungkinan testis terinfeksi dan dapat memengaruhi produksi sperma. 

- Penelitian telah menunjukkan bahwa SARS, yang juga disebabkan oleh virus corona, telah menyebabkan kerusakan pada testis. 

Kesimpulannya, para peneliti masih melakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan apakah ada hubungan antara infeksi COVID-19 dan infertilitas pria. Sejauh ini juga tidak ada laporan yang menyebut bahwa COVID-19 bisa menular lewat hubungan seksual.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya