Face Shield, Seberapa Efektif Cegah Penularan Virus Corona?

Produksi Alat Pelindung Wajah (Face Shield) untuk TIM Medis
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar

VIVA – Selain masker, belakangan penggunaan face shield juga mulai ramai. Beberapa selebriti seperti Nagita Slavina juga terlihat mengenakan face shield saat keluar rumah.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat juga merekomendasikan pelindung wajah dari plastik ini kepada warganya. Meski begitu, beberapa dokter memberi peringatan ketika memilih menggunakn face shield, pastikan plastiknya bersih.

Dokter penyakit menular di University of Iowa dan Iowa City Veteran Affairs Health Care System Dr. Eli Perencevich bersama dua rekannya memperdebatkan artikel opini yang dipublikasikan di JAMA bulan lalu. Artikel tersebut menyebutkan bahwa face shield plastik bisa mengurangi penyebaran infeksi ketika dimasukkan ke dalam langkah penanganan kesehatan publik seperti tes, contact tracing, social distancing, dan kebersihan yang meningkat.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Dilansir dari laman Times of India, membasuh dengan alkohol atau mencuci dengan sabun dan air hangat adalah yang dibutuhkan untuk membuat face shield bebas dari kontaminan. Sementara masker bedah dan N95, harus dibuang sesudah sekali pakai, meski beberapa studi menunjukkan bahwa masker bisa digunakan lagi dua atau tiga kali setelah disterilisasi sebelum rusak.

Perencevich yakin kalau face shield harus menjadi alat pelindung diri yang dipilih oleh setiap orang untuk alasan yang sama bagi para tenaga medis. Face shield melindungi seluruh wajah, termasuk mata dan mencegah seseorang menyentuh wajahnya atau secara tidak sengaja membuat wajah terpapar virus corona.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Face shield mungkin lebih mudah digunakan daripada masker. Banyak orang juga salah dalam menggunakan masker, sering membenarkan atau melepasnya untuk berkomunikasi dengan orang lain yang meningkatkan risiko terpapar atau menularkan orang lain.

Meski masker kain bisa melindungi orang untuk tidak menyebarkan virus ke orang lain, tapi masker ini biasanya tidak melindungi orang dari infeksi. Face shield juga bisa menolong mereka yang berkomunikasi dengan membaca gerak bibir.

Namun tetap saja, Perencevich dan pakar lainnya mengakui kalau face shield juga punya keterbatasan. Sama seperti masker, face shield harus dibuka ketika makan di kantin atau restoran. Beberapa studi mengenai bagaimana face shield bisa mengurangi paparan virus pada seseorang masih langka.

Meski dalam jarak dekat, ada skenario di mana face shield tidak seefektif masker seperti N95 yang menutup area wajah. Selain itu, tidak ada riset mengenai seberapa baik face shield melindung seseorang dari penularan virus, konsep yang disebut dengan pengendalian sumber yang merupakan manfaat utama dari masker bedah dan kain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya