Hati-hati! Fokus Corona, Penyakit Metabolik Juga Mengintai

Ilustrasi tes diabetes.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Selama dua bulan lebih kita menghabiskan banyak waktu di rumah, guna mengikuti imbauan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus corona atau COVID-19. Hal ini berdampak pada perubahan pola hidup, baik secara fisik, psikis, atau kehidupan sosial selama bekerja dari rumah. 

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus Konsultan Endokrin Metabolik, Dr. Roy Panusunan Sibarani Sp.PD-KEMD,  mengatakan, perubahan pola hidup selama pandemi pasti akan berpengaruh terhadap kesehatan. Dan yang paling menonjol adalah kesehatan metabolik. 

Ia memberikan contoh kondisi di Eropa. Pada era COVID-19 sekarang ini, semua orang terlalu fokus pada virus ini. Artinya, penyakit-penyakit seperti serangan jantung, gula tinggi, dan hipertensi, jadi seperti terlupakan. Padahal, penyakit tersebut tak kalah berbahaya. 

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

"Hanya berfokus pada COVID-19 justru membuat orang jadi tidak awas terhadap penyakit metabolik. Padahal, penyakit metabolik itu adalah penyakit degeneratif. Di mana makin tua kita, maka makin banyak kemungkinannya untuk kena penyakit diabetes, darah tinggi, dan gangguan kolesterol," ujarnya saat diskusi online ASTHIN, Rabu 3 Juni 2020. 

Menurut Dokter Roy, diperlukan adanya analisa dan data di Indonesia, untuk mengetahui apakah setelah enam bulan pasca era COVID-19 selesai, penyakit metabolik akan bertambah atau tidak. 

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

"Misalnya, yang tadinya tidak diabetes jadi diabetes. Dari yang tadinya diabetes ringan, menjadi diabetes berat. Yang tadinya kolesterolnya biasa saja, malah jadi naik. Ini semua, karena pada saat WFH, mereka takut beli obat, tidak konsultasi ke dokter, dan banyak timbul kecemasan bahkan takut bertemu orang luar," tutur dia. 

Untuk mencegah timbulnya penyakit metabolik, Roy menyarankan, bila pada masa pre-COVID-19 mereka sudah melakukan pola hidup yang baik, dengan olahraga rutin, konsumsi makanan sehat serta bergizi, pada saat era COVID-19 dan berada di rumah, mereka harus tetap melakukan kebiasaan positif tersebut. 

"Termasuk mereka yang biasa olahraga di gym, bisa mengganti olahraga dengan cara lain selama di rumah, karena mempunyai waktu untuk diri sendiri," kata dokter Roy. 

Sebaliknya, untuk mereka yang belum memiliki pola hidup yang baik, di masa pandemi ini menjadi waktu yang tepat untuk mengubahnya, dengan berolahraga secara teratur, tidur cukup, minum air putih cukup, konsumsi makanan bergizi dan suplemen yang baik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya