Kabar Gembira, Ditemukan Obat Murah Kurangi Risiko Kematian COVID-19

Tenaga medis tengah menangani pasien Corona
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Kabar gembira datang dari Inggris. Peneliti di negara Ratu Elizabeth tersebut menemukan obat yang diklaim mampu mengurangi risiko kematian pasien positif Corona COVID-19 yang  tengah dalam kondisi kritis. Yang lebih menggembirakan, dexamethasone ini harganya terjangkau karena statusnya sebagai obat generik.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Dari hasil penelitian dan tes langsung yang dilakukan para peneliti di Inggris, obat yang biasa digunakan untuk mengobati radang, rheumatik hingga mengobati alergi ini ternyata efektif mengurangi risiko kematian pasien positif COVID-19 yang tengah dalam kondisi kritis.

Dilansir theglobeandmail, Selasa 16 Juni 2020, pemberian dexamethasone dengan dosis rendah ternyata mampu mengurangi hingga sepertiga risiko kematian pasien kritis COVID-19 yang harus ditopang dengan ventilator. Bahkan untuk pasien COVID-19 yang harus mendapat asupan oksigen, pemberian obat ini mampu menekan risiko kematian hingga seperlimanya.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Dalam kesempatan itu, para peneliti juga membeberkan catatan menarik tentang penggunaan obat ini yang diklaim mampu menyelamatkan sekitar 5000 pasien kritis COVID-19 di Inggris.  

"Dari hasil uji coba memperlihatkan bahwa pasien COVID-19 dengan ventilator atau oksigen tambahan yang diberikan dexamethasone, angka keselamatannya sangat tinggi dan yang terpenting harga untuk obat ini sangat murah," kata Martin Landray, profesor dari Oxford University yang ikut dalam penelitian tersebut.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Dengan harga yang murah meriah, tentu saja temuan dari hasil tes ini akan sangat membantu negara-negara miskin dalam memerangi wabah Corona COVID-19. Sebagai gambaran,harga dexamethasone di pasaran saat ini berkisar Rp15 ribuan untuk 10 tablet. 

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024