Obat Murah Dexamethasone Diklaim Bisa Cegah Kematian Pasien COVID-19

Ilustrasi vitamin, obat, suplemen
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Beberapa ilmuwan di University of Oxford mengatakan bahwa obat umum dan murah yang kini banyak tersedia bisa mengurangi kematian pasien dengan COVID-19 yang parah.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Jika hasil itu terbukti, obat steroid yang disebut dengan dexamethasone, akan menjadi pengobatan pertama yang memperlihatkan dapat mengurangi angka kematian pada pasien paling sakit. Para peneliti memperkirakan, jika dokter sudah menggunakan obat itu untuk mengobati pasien COVID-19 paling parah di Inggris dari awal pandemi, maka hingga 5.000 kematian bisa dicegah.

Dalam kasus yang parah, virus secara langsung menyerang lapisan sel pada saluran napas dan paru-paru pasien. Tapi, infeksi juga bisa memicu reaksi imun yang luar biasa yang juga sama berbahaya. Tiga perempat dari pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit menerima bantuan seperti oksigen.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Dikutip dari laman The New York Times, obat itu nampak bisa mengurangi peradangan yang disebabkan oleh sistem imun, melindungi jaringan. Dalam studi, dexamethasone mengurangi kematian dari pasien dengan ventilator hingga sepertiganya, dan kematian pasien dengan bantuan oksigen hingga seperlima.

Hingga saat ini, berbagai rumah sakit di dunia tidak memiliki apapun untuk ditawarkan kepada pasien sekarat, dan prospek obat yang bisa menyelamatkan nyawa di tangan ini, di hampir setiap farmasi, bisa memberikan semacam kebahagiaan bagi para dokter.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Ini adalah terobosan besar, terobosan yang sangat besar," ujar Dr. Sam Parnia, ahli pulmonologi dan profesor obat rekanan di Grossman School of Medicien di Neew York University.

"Aku tidak bisa menekankan seberapa pentingnya obat ini," lanjutnya.

Meski banyak rumah sakit di Inggris sudah bisa memulai mengobati pasien COVID-19 yang sakit prah dengan dexamethasone pada Selasa kemarin, banyak pakar di Amerika Serikat (AS) yang meminta untuk melihat datanya dan studi itu sendiri, di mana studi itu belum pernah diulas atau dipublikasikan.

"Akan sangat luar biasa jika dexamethasone, steroid murah, benar-benar bisa mengurangi sepertiga kematian pasien dengan ventilator. Tap, setelah semua pembatala dan kembali lagi ke hal sama, tidak dapat diterima untuk memuji hasil studi yang dikeluarkan melalui rilis pers tanpa menerbitkan datanya," tulis Dr. Atul Gawande di Twitter.

Kepala investigator percobaan, Peter Horby yang juga seorang profesor penyakit menular baru di University of Oxford mengatakan, dexamethasone adalah obat pertama yang menunjukkan dapat meningkatkan angka selamat pada pasien COVID-19.

"Manfaat keselamatan jelas dan besar pada pasien-pasien yang cukup sakit hingga membutuhkan perawatan oksigen," katanya.

Horby menambahkan bahwa dexamethasone harusnya sekarang menjadi standar perawatan pada pasien-pasien ini. Ia juga memberi catatan kalau obat itu tidak mahal, tersedia sangat luas dan bisa segera digunakan.

Namun, obat itu tidak diteliti pada pasien di luar rumah sakit. Obat itu juga tidak bermanfaat bagi para pasien yang tidak mendapat bantuan pernapasan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya