COVID-19 Bisa Menyebar di Toilet, Terhirup Saat Bilas Kloset

Kloset duduk
Sumber :
  • Dokumentasi TOTO

VIVA – Peneliti menemukan bahwa virus corona jenis baru atau COVID-19 dapat menyebar melalui kloset di toilet. Hal ini berkaitan dengan terdeteksinya virus SARS-CoV-2 itu di feses yang keluar dari tubuh pasien.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Dikutip dari laman Publishing Aip, dengan penelitian sebelumya yang menunjukkan virus corona baru yang menyebabkan COVID-19 dapat bertahan hidup di saluran pencernaan manusia dan muncul dalam feses yang terinfeksi, ini meningkatkan kemungkinan penyakit tersebut dapat ditularkan dengan menggunakan toilet.

Para peneliti menggunakan stimulasi dari komputer untuk mengobservasi proses flushing atau menyiram kloset dapat membuat virus menyebar. Saat menyiram kotoran, percikan aerosol (air di kloset) yang mengandung virus, besar kemungkinan menyebar luas dan bertahan lama di udara. Jika toilet langsung ditempati orang lain, virus di air percikan itu dapat terhirup dan menyerang tubuh.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Secara teori, pembilasan toilet menciptakan banyak gelombang, dan terbukti dapat menyebarkan bakteri dan virus termasuk corona. Hal itu kemudian dibuktikan dalam jurnal Physics of Fluids, oleh AIP Publishing, dengan memonitor melalui komputer terkait mensimulasikan aliran air dan udara di toilet pembilasan dan percikan yang dihasilkan.

Para peneliti menggunakan dua jenis kloset yaitu satu dengan saluran masuk tunggal untuk menyiram air, dan yang lainnya dengan dua lubang masuk melalui tombol untuk membilas. Mereka menggunakan model fase diskrit untuk simulasi pergerakan percikan air yang serupa seperti saat seseorang batuk.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Hasil simulasi sangat mengejutkan. Gelombang yang dihasilkan membuat percikan air terlempar setinggi 3 kaki, di mana ada kemungkinan dihirup atau mengendap di permukaan. 

"Dapat diperkirakan bahwa kecepatannya akan lebih tinggi ketika toilet sering digunakan, seperti dalam kasus toilet keluarga selama waktu sibuk atau toilet umum yang melayani daerah padat penduduk," kata penulis Ji-Xiang Wang dari Universitas Yangzhou.

Maka, solusi untuk mencegah penyebaran adalah dengan menutup tutupnya sebelum dibilas, karena ini akan mengurangi penyebaran aerosol. Para peneliti juga menyarankan desain toilet yang lebih baik akan mencakup penutup yang menutup secara otomatis sebelum dibilas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya