Tidak Harus Antiseptik, Berbagai Jenis Sabun Bisa Basmi COVID-19

Cuci tangan
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Sejak virus corona jenis baru atau COVID-19 menyebar ke penjuru dunia, kegiatan mencuci tangan makin sering dilakukan banyak orang. Cuci tangan memang secara teratur adalah cara pencegahan yang paling efektif.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Cuci tangan yang disarankan para ahli sekitar 20 detik dengan mencakup telapak tangan, sela-sela jari, hingga punggung dan pergelangan tangan. Durasi 20 detik perlu diterapkan lantaran virus dapat hilang dengan maksimal.

Di samping itu, air mengalir dan sabun adalah dua hal penting dalam proses mencuci tangan. Jenis sabun pun sangat beragam. Hal ini membuat sebagian besar masyarakat mempertanyakan jenis sabun yang ampuh untuk mencegah virus tersebut.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Tak sedikit masyarakat yang menganggap sabun antiseptik lebih mujarab dibanding jenis sabun lain. Benarkah?

"Sabun tidak perlu antiseptik karena sabun apapun bisa (bunuh COVID-19)," ujar dokter spesialis kulit, dr Nenden SpKK, dalam acara Hidup Sehat, tvOne, Rabu 17 Juni 2020.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Menurut dokter Nenden, pemakaian sabun antiseptik bisa dilakukan pada kondisi tertentu yang cenderung berkaitan dengan banyaknya kuman dan virus. Dengan adanya antiseptik, kulit bisa terbebas dari bakteri yang rentan memicu penyakit.

"Kalau untuk hilangkan kuman pakai antiseptik. Seperti, baru dari toilet itu kumannya banyak, atau mau pegang bayi dan setelah bersihkan kotorannya, habis pegang sampah juga," kata dia.

Kandungan antiseptik di dalam sabun cenderung bersifat kering untuk kulit. Sehingga, pemakaiannya tak perlu terlalu sering dan bisa memakai sabun jenis lainnya jika dalam kondisi tak banyak terpapar kuman.

"Antiseptik memang kulit jadi kering dan malah membuat lebih parah di kulit yang tipis. Kalau tidak terlalu banyak kontaminan (paparan kuman), enggak perlu," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya