Kabar Buruk, WHO Sebut Jumlah Kasus COVID-19 Masih Terus Meningkat

Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia alias WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyes (tengah).
Sumber :
  • WHO

VIVA – Pandemi virus corona atau COVID-19 masih meningkat dan efeknya akan terasa selama beberapa dekade. Demikian menurut Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, saat konferensi pers online yang diselenggarakan pada Senin kemarin. 

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Ia mengatakan kepada forum kesehatan virtual yang diselenggarakan oleh otoritas Dubai, bahwa ancaman terbesar yang dihadapi dunia bukanlah virus itu sendiri, tetapi kurangnya solidaritas dan kepemimpinan global. 

"Kita tidak bisa mengalahkan pandemi ini dengan dunia yang terpecah. Politisasi pandemi telah memperburuknya. Tidak ada dari kita yang aman sampai kita semua selamat," ujarnya dikutip Times of India, Selasa 23 Juni 2020.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Baca juga: Cara Efektif Kurangi Risiko Penularan COVID-19 di Kantor

Pekan lalu, WHO memperingatkan tentang fase baru dan berbahaya dari pandemi virus corona, dengan orang-orang yang nampaknya sudah lelah, meski penyebaran penyakit ini masih berlangsung cepat. 

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Penyakit COVID-19, yang kini telah menewaskan lebih dari 465.000 jiwa dan menginfeksi hampir 9 juta orang di seluruh dunia, melonjak di Amerika dan beberapa negara bagian Asia. Bahkan, ketika Eropa mulai melonggarkan tindakan pembatasan, peningkatan kasus juga terjadi di sana. 

Lockdown dan karantina yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran virus telah menyebabkan kerusakan ekonomi. Di lain sisi, WHO mengatakan, pandemi masih menjadi ancaman besar. 

"Pandemi masih meningkat. Kita tahu bahwa pandemi itu lebih dari sekadar krisis kesehatan, itu adalah krisis ekonomi, sosial, dan krisis politik di banyak negara. Efeknya akan terasa selama beberapa dekade mendatang," kata dia. 

Meskipun telah dilakukan beberapa percobaan, hingga kini vaksin untuk virus corona belum juga ditemukan. Sementara itu, para ilmuwan masih meneliti lebih banyak lagi tentang virus ini, mengenai gejalanya dan sejauh mana virus ini dapat menyebar sebelum diidentifikasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya