Saran Ahli Buat Ibu yang Enggan Imunisasi Bayi Karena Takut Corona

Ilustrasi bayi menangis.
Sumber :
  • Pixabay/ joffi

VIVA – Virus corona atau COVID-19 yang sangat mudah menular, menimbulkan ketakutan tersendiri bagi masyarakat. Bahkan, sebagian orang menunjukkan ketakutan berlebih, dengan sama sekali tidak mau keluar rumah karena takut tertular COVID-19. 

Dokter Anak Internasional Gelar Workshop Champion Imunisasi, Ini Manfaatnya untuk Anak Indonesia

Saat ini, menghabiskan lebih banyak waktu di rumah memang lebih baik, namun bukan berarti hal-hal wajib jadi terabaikan. Misalnya melakukan imunisasi untuk anak. Imunisasi wajib dilakukan, karena cara ini dapat mencegah berbagai penyakit, kecacatan hingga mengurangi angka kematian. 

Dalam acara VIVA Talk yang diselenggarakan oleh VIVA.co.id, Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Kesejahteraan Anggota Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. DR. Dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), mengatakan risiko tertular COVID-19 tidak hanya terjadi di tempat imunisasi saja. 

Kenali Manfaat dan Pentingnya Imunisasi Lengkap untuk Anak

Menurut dia, untuk mengurangi risiko terpapar virus corona, jika tujuan ibu melakukan imunisasi untuk anak, jangan pergi ke tempat lain juga. Para ibu juga wajib menerapkan hal-hal berikut. 

"Ibu juga harus perhatikan, pakai masker, jangan pegang wajah sebelum cuci tangan, bawa hand sanitizer. Jadi, sambil di perjalanan juga harus jaga jarak. Kalau bisa bawa transportasi sendiri bisa lebih baik. Kalau enggak bisa, kan sudah ada protokol saat berada di transportasi umum," ujarnya melalui aplikasi rapat online, Selasa 23 Juni 2020. 

Lebih dari Sekedar Antar ke Posyandu, Ini Peran Penting Ayah untuk Kesehatan Anak

Sedangkan untuk bayi berusia di bawah 2 tahun, yang notabene belum boleh menggunakan masker, Hartono menyarankan untuk melindungi bayi dengan menutupinya menggunakan kain, untuk membantu mengurangi paparan virus. 

"Masker tidak boleh di pakaian kepada bayi. Setelah diimunisasi, dia tidak boleh mengunjungi tempat-tempat umum, sekalian belanja ke pasar, dan lain-lain. Itu adalah tempat yang lebih berisiko lagi," lanjut dia. 

Justru menurut Hartono, anak yang diimunisasi lebih kecil kemungkinannya untuk tertular COVID-19, dibanding membawanya ke tempat-tempat umum lain. Selain itu, tidak membawa anak untuk imunisasi belum tentu anak tidak berisiko tertular virus. Karena bisa saja, anak tertular dari orangtua yang bepergian. 

"Kalau anak kita tidak diimunisasi, anak bisa kena penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Kalau anak gak dibawa imunisasi, tapi orangtua bepergian, kan bisa juga anak kena dari orangtua. Jadi, selalu ada risiko, tapi kita pilih risiko yang paling kecil dan memberi manfaat yang paling besar," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya