Mirip Patah Hati, Cemas Berlebih Bikin Gak Bahagia

Ilustrasi cemas.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Rasa cemas seringkali diabaikan karena dianggap tak mengganggu beragam aktivitas yang dijalani. Salah besar. Nyatanya, kecemasan bisa dialami secara berlebihan dan memicu masalah mental serta fisik.

Terpopuler: Negara Paling Bahagia di Asia sampai Ramalan Zodiak

"Kenyataannya banyak orang yang menyepelekan kecemasan. Membiarkan waktu yang menyembuhkan kecemasan atau luka batin. Padahal itu tidak sepenuhnya bisa diandalkan," ujar Praktisi Mindfulness dan Emotional Healing, Adjie Santosoputro, dalam webinar bertajuk ‘Hidrasi Sehat dan Mindfulness untuk Kurangi Kecemasan Hadapi Normal Baru’, Kamis, 25 Juni 2020.

Adjie menuturkan bahwa jika luka batin atau kecemasan sudah berada di tahap yang berat, bisa menimbulkan bahaya pada fisik serta mental dan sosial. Untuk itu, berikut empat tanda jika kecemasan Kamu sudah d itahap yang berat dan perlu segera konsultasi.

10 Negara Paling Bahagia di Asia, Indonesia Peringkat Berapa?

Relasi buruk

"Jika tidak disembuhkan, akan masuk ke bawah sadar menjadi bom waktu. Ketika kecemasan tersimpan di bawah sadar, tubuh bisa beri kode. Kode berupa hal sehari-hari seperti relasi dengan lingkungan tidak baik karena cepat marah," kata Adjie.

Dikaruniai Anak Pertama di Usia 42 Tahun, Kiki Amalia Ungkap Alasan Tak Pakai Babysitter

Tak merasa bahagia

Adjie mengatakan bahwa rasa bahagia akan sulit dicapai meski suasana lingkungan memberi kesenangan pada diri kita. Hal ini tentu memengaruhi kesehatan mental lainnya.

"Rasa bahagia yang terasa hambar. Kita tidak ada rasa lega dan plong," paparnya.

Pekerjaan terhambat

Dengan buruknya relasi dan kesehatan mental yang mulai terganggu, semua pekerjaan menjadi terasa terburu-buru. Bahkan, produktivitas bisa semakin menurun. Hati-hati jika sudah ada di tahap ini. Segera konsultasikan ke tenaga medis.

Sakit fisik

Mental dan fisik saling berkaitan. Adjie menuturkan bahwa kesehatan mental akan semakin terasa saat fisik mulai terganggu. Hal tersebut dapat menfganggu aktivitas yang dijalani.

"Biasanya kita kalau sudah alami gangguan kesehatan fisik, sakit fisik, baru sadar pentingnya jaga hidrasi yang sehat. Hidrasi sangat berkaitan dengan mental dan fisik sehingga konsumsi air harus terpenuhi," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya