Tak Hanya Paru-paru, Ahli Sebut COVID-19 Menyerang Banyak Organ Tubuh

Ilustrasi virus corona.
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Para ahli baru mulai memahami berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh virus corona atau COVID-19. Beberapa di antaranya mungkin memiliki efek yang melekat pada pasien dan kesehatan selama bertahun-tahun yang akan datang, demikian menurut dokter dan ahli penyakit menular. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Selain masalah pernapasan yang kerap membuat pasien terengah-engah, virus yang menyebabkan COVID-19 juga menyerang banyak organ tubuh. Bahkan dalam beberapa kasus, menyebabkan kerusakan parah. 

"Kami pikir ini hanya virus pernapasan. Ternyata, itu terjadi juga di pankreas. Itu terjadi juga di jantung. Itu terjadi di organ hati, otak, ginjal dan organ-organ lainnya. Kami tidak memahami itu pada awalnya," kata Dr. Eric Topol, seorang ahli jantung dan direktur Scripps Research Translational Institute di La Jolla, California, dikutip Times of India, Jumat 26 Juni 2020. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Selain gangguan pernapasan, pasien dengan COVID-19 dapat mengalami gangguan pembekuan darah yang dapat menyebabkan stroke, dan peradangan ekstrem yang menyerang berbagai sistem organ. 

Virus ini juga dapat menyebabkan komplikasi neurologis yang berkisar dari sakit kepala dan kehilangan rasa atau bau, hingga kejang dan kebingungan. Penyembuhannya juga bisa berlangsung lama, tidak lengkap, dan mahal, yang berdampak besar pada kualitas hidup. 

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Menurut Dr Sadiya Khan, ahli jantung di Northwestern Medicine di Chicago, manifestasi COVID-19 agak unik, luas dan beragam. Orang dengan kondisi jantung yang mendasarinya juga berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi. 

Yang mengejutkan tentang virus ini adalah tingkat komplikasi yang terjadi di luar paru-paru. Kahn percaya akan ada pengeluaran besar untuk perawatan kesehatan dan beban bagi individu yang selamat dari COVID-19.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024