2 Hari Usai Pesta Pengantin Tewas Akibat Corona, 95 Tamu Tertular

Ilustrasi pernikahan.
Sumber :
  • Pixabay/Servicelinket

VIVA – Seorang pengantin pria meninggal dunia karena virus corona dua hari setelah hari pernikahannya. Dalam perayaan itu, 95 tamu yang datang dikabarkan terinfeksi virus tersebut.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Pengantin pria berusia 30 tahun yang tidak diberitahukan namanya itu, diklaim sudah mengalami gejala COVID-19 dan sangat sakit ketika menikah di desa di India, Paliganj dekat Patna.

Pria asal Gutugram itu dikremasi tanpa dites, tapi ketika petugas diinformasikan mengenai kematiannya, mereka menghubungi para kerabat yang menghadiri pernikahan itu dan 15 orang positif virus corona.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Baca juga: Kabar Buruk, WHO Sebut Pandemi COVID-19 Tidak Akan Pernah Berakhir

Kemudian, sebanyak 80 tamu lainnya yang dilakukan pelacakan juga ditemukan memiliki virus corona sehingga membuatnya sebagai penyebaran massal pertama di negara bagian Bihar, demikian laporan India Today.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Beruntung, pengantin wanita tidak terinfeksi COVID-19.

Dikutip dari laman Mirror, para petugas mengatakan bahwa pernikahan yang dilangsungkan pada 12 Mei itu sudah melanggar aturan lockdown. Pernikahan itu tetap digelar meski pengantin pria sudah menunjukkan tanda dia menderita COVID-19. Upacara pernikahan itu juga melanggar social distancing dan larangan perkumpulan massal lebih dari 50 orang.

Sementara itu, di pernikahan lainnya di India, kakek dari pengantin pria meninggal dunia dan 14 tamu terinfeksi virus corona setelah 250 orang menghadiri upacara pernikahan di Bhilwara.

Seluruh 15 tamu yang positif dibawa ke rumah sakit dan 127 tamu lainnya dikarantina setelah mereka menghadiri pernikahan itu pada 21 Juni.

Pemerintah Rajasthan telah memerintahkan ayah pengantin pria untuk membayar biaya fasilitas karantina dan perawatan pasien yang mencapai sekitar Rp120 juta. Hakim distrik juga mengatakan, pengeluaran yang muncul di masa datang akan ditanggung oleh keluarga pengantin laki-laki.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya