Hati-hati, Pelihara Ikan Hias Bisa Jadi Tanda Gangguan Kejiwaan

Kampung ikan hias di Palembang.
Sumber :
  • VIVA/Aji YK Putra (Palembang)

VIVA – Memelihara hewan memang bisa dijadikan satu hobi yang baik. Bahkan, memelihara hewan bisa membawa sejumlah dampak positif. Entah itu memelihara anjing, kucing, atau memelihara ikan hias di akuarium. 

Polisi: Nasib Ibu yang Tusuk Anaknya 20 Kali Bisa Berakhir di RS Jiwa

Tetapi hati-hati, jangan terlalu memberikan perhatian lebih pada hewan peliharaan, terutama ikan hias. Karena ada anggapan yang beredar di masyarakat, jika kita memberikan perhatian lebih pada ikan hias sampai mengalahkan perhatian pada diri sendiri bisa menjadi gejala gangguan kejiwaan. Mitos atau fakta ya? 

"Ini hal yang menarik. Ini fakta. Karena ini sama seperti addict pada sesuatu hal apapun. Addict pada game, ikan hias, addict pada permainan," ujar spesialis kesehatan jiwa, Dr. dr. Fidiansjah, Sp.KJ., MPH, dalam tayangan Hidup Sehat di tvOne, Selasa 30 Juni 2020. 

Diduga Jiwanya Terganggu, Ibu Kandung yang Bunuh Bocah 5 Tahun Tertawa saat Diperiksa Polisi

Fidiansjah turut memperingatkan bahwa hal tersebut merupakan fakta yang harus diperhatikan semua orang yang memiliki hobi. Jangan sampai, hobinya tersebut membuat dia jadi ketergantungan. 

"Ini fakta yang harus dihati-hatikan oleh setiap orang yang memiliki hobi terhadap situasi yang membuat dia jadi ketergantungan. Bahkan meningkat lagi pada harga yang lebih mahal, dan bahkan sampai berbohong, itu sudah bahaya," kata dia memperingatkan.

Pembunuh Sadis Sekeluarga di Penajam Tak Gangguan Jiwa, Menurut Polisi

Namun jangan khawatir, jika dilakukan dengan wajar, hobi memelihara atau mengoleksi ikan hias juga bisa memberikan manfaat menakjubkan. Salah satunya, memandangi ikan ternyata bisa mengatasi hipertensi dan mudah marah. 

"Jadi, ketika manusia mendapatkan cara untuk dapat menenangkan hatinya. Maka imbas terhadap gangguan yang dialami pada fisiknya pun ikut terbantu," lanjut dia. 

Bahkan, menurut Fidiansjah, memelihara ikan di akuarium juga bisa menjadi terapi. Bukan hanya untuk orang yang sehat, tetapi juga berlaku untuk orang sakit. 

"Animal asssisted therapy namanya, terapi dengan menggunakan hewan," tutur Fidiansjah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya