Sering Scrolling Medsos, Hati-hati Gangguan Mental

Ilustrasi media sosial.
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Mengecek (scrolling) media sosial seperti Facebook, Instagram atau Twitter sudah menjadi hal yang umum dilakukan masyarakat. Terlebih di saat pandemi COVID-19 seperti ini, mengecek sejumlah media sosial selama berjam-jam sudah biasa, alasannya dengan bermain media sosial dapat mengusir rasa jenuh selama berada di rumah.

Viral Terekam Seorang Wanita Diam-diam dan Santai Merokok di Dalam Pesawat

Tapi, kalau kegiatan scrolling medsos dilakukan terlalu sering tanpa tujuan yang jelas, bisa jadi ini tanda Anda telah kecanduan, yang disebut sebagai doomscrolling. Doomscrolling, atau disebut juga doomsurfing, didefinisikan sebagai kecenderungan untuk terus menelusuri berita meskipun itu berita menyedihkan, mengecewakan, atau menyedihkan di media sosial.

Psikoanalis berlisensi yang berbasis di New Jersey, Babita Spinelli mengatakan kepada situs web kesehatan dan kebugaran mindbodygreen bahwa orang-orang beralih ke media sosial untuk mendapatkan informasi selama masa-masa stres. Kebiasaan ini juga telah menjadi mekanisme penanggulangan yang berurusan dengan ketidakpastian dunia saat ini.

Gelapnya Dunia Pendidikan: Perundungan Mengancam Kesehatan Mental Calon Dokter Spesialis

Menurut Spinelli, pandemi memperparah doomscrolling seseorang. Spinelli mengatakan bahwa banyak orang beralih ke berita bukan untuk mendapatkan ide tentang apa yang terjadi di sana, tetapi karena informasi tidak selalu diberikan secara keseluruhan dan tanpa jawaban yang jelas. Sehingga mereka akhirnya merasa frustrasi, takut, tidak berdaya atau marah.

Dia kemudian menambahkan bahwa doomscrolling juga dapat menciptakan gejala yang mirip dengan gangguan stres pasca-trauma pada kasus-kasus ekstrem. 

Prof Tjandra: Ramai Kasus Depresi di Kalangan PPDS, Ini 5 Rekomendasi Tindak Lanjut Perlu Dilakukan

"Jenis kekerasan grafis yang ditampilkan di media sosial dapat menimbulkan trauma, dan dari pandangan saya, ini dapat merusak kesehatan mental jika itu terus menjadi jalinan zaman seseorang," jelas Spinelli dikutip laman Medical Daily.

Lalu bagaimana cara menghindari doomscrolling?

 1. Daripada mengecek media sosial tanpa tujuan, bacalah buletin, majalah, atau surat kabar yang kamu terima melalui email. Setelah kamu menemukan setidaknya beberapa platform dan sumber berita, perkecil waktu yang kamu habiskan di situs lain.

2. Agar mendapat informasi lengkap tentang masalah saat ini, berpartisipasi dalam rapat Zoom dengan teman yang memiliki pikiran yang sama.

3. Sebagai ganti doomscrolling, kamu dapat mendengarkan podcast atau membaca buku tentang ketidakadilan rasial dan sosial sebagai bagian dari rutinitas harian.

4. Habiskan waktu, dengan cara lain, misalnya menjadi sukarelawan di organisasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya