Kapan Harus Khawatir saat Merasakan Batuk?

Ilustrasi batuk/TBC/virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Batuk merupakan masalah kesehatan umum, sehingga kebanyakan orang merasa tidak perlu memeriksakannya ke dokter. Tetapi, jika batuk berlangsung lama dan disertai salah satu gejala berikut, kamu harus segera mencari bantuan medis. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Beberapa gejala yang harus diwaspadai, di antaranya batuk berdahak tebal yang berwarna kuning kehijauan, mengi, demam, sesak napas, pusing, atau disertai pergelangan kaki bengkak dan penurunan berat badan. 

Dilansir Times of India, Kamis, 30 Juli 2020, radang tenggorokan dan batuk cukup umum diderita saat musim hujan. Ketika kita sakit atau mengalami iritasi paru-paru, tubuh kita akan bereaksi dengan batuk, yang membantu menghilangkan lendir, alergen atau polutan dari saluran udara. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Batuk adalah tanda umum pilek dan akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Tetapi dalam skenario seperti sekarang in, ketika batuk menjadi tanda dan gejala penting dari virus corona, penting untuk lebih berhati-hati dengan kondisi kesehatan kamu. 

Batuk yang berkepanjangan atau batuk kronis dapat menjadi tanda berbagai kondisi kesehatan yang mendasarinya, termasuk virus corona atau COVID-19. Secara umum, batuk membaik dengan sendirinya dalam satu atau dua minggu. 

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Jika berlangsung selama lebih dari 8 minggu pada orang dewasa atau 4 minggu pada anak-anak, maka itu dianggap kronis. Sesuai hasil penelitian, rata-rata batuk karena penyakit harusnya hanya bertahan 18 hari. 

Batuk kronis dapat disebabkan oleh berbagai komplikasi terkait kesehatan. Berikut beberapa alasan umum mengapa batuk menetap selama berminggu-minggu. 

Infeksi pernapasan

Peradangan pada saluran udara atau iritasi pada saluran udara karena beberapa alergen dapat menjadi alasan batuk yang Kamu derita. 

Refleks muntah hiperaktif atau refluks asam

Kedua kondisi ini dapat menyebabkan iritasi yang berkepanjangan di tenggorokan dan memperburuk kondisimu dari waktu ke waktu. 

Obat-obatan

Hati-hati dengan obat yang Kamu konsumsi setiap hari. Obat tekanan darah adalah salah satu obat umum yang dapat menyebabkan batuk. 

Merokok

Perokok berat biasanya mengeluhkan tentang batuk. Ini sebenarnya cara tubuh kita untuk menghilangkan bahan kimia yang memasuki saluran udara dan paru-paru melalui penggunaan nikotin. 

Kebanyakan orang hanya bergantung pada obat-obatan yang dijual bebas jika batuk. Tetapi, obat-obatan itu tidak efektif untuk penyakit yang mendasarinya. Jadi, berhati-hatilah dengan dosis yang kamu konsumsi. Untuk menenangkan tenggorokan, Kamu bisa mencoba membuat obat rumahan berikut ini:

Berkumur dengan air garam

Berkumur dengan air garam dapat membantu membunuh kuman dan meredakan sakit tenggorokan. 

Madu

Minum satu sendok teh madu juga efektif untuk mengobati batuk kering. Cairan emas ini mengandung sifat anti-inflamasi dan anti-bakteri, yang dapat membantu membunuh kuman. 

Menghirup uap

Menghirup uap juga bisa membantu meredakan iritasi di tenggorokanmu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya