- dw
VIVA – Sejumlah ilmuwan asal Rusia meluncurkan laporan pertama mereka tentang vaksin virus corona bernama Sputnik V yang diproduksi negara mereka. Dalam laporan ilmiah itu, penggunaan vaksin disebut menunjukkan beberapa hal positif dalam uji coba tahap awal.
Laporan itu diterbitkan dalam Jurnal medis Lancet yang mencatat bahwa setelah dua percobaan yang melibatkan 76 peserta, 100% peserta mengembangkan antibodi terhadap virus corona baru tanpa efek samping yang parah.
"Dua uji coba 42 hari termasuk 38 orang dewasa yang sehat, tidak menemukan efek samping yang serius di antara peserta, dan menegaskan bahwa kandidat vaksin memperoleh respons antibodi," lapor jurnal itu seperti dilansir dari laman World of Buzz.
Baca juga: Vaksin Corona Belum Aman, Dokter Terkenal Rusia Mengundurkan Diri?
Dilanjutkan, bahwa uji coba jangka panjang yang besar termasuk perbandingan plasebo dan pemantauan lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan keamanan jangka panjang dan efektivitas vaksin untuk mencegah infeksi COVID-19.
Rusia diketahui melisensikan vaksin jab dua suntikan untuk penggunaan domestik pada Agustus, meskipun tidak menerbitkan data atau uji coba skala besar. Saat ini vaksin akan memasuki uji coba tingkat lanjut yang akan melibatkan 40 ribu orang.
Sebelumnya, pada Agustus lalu, Pemerintah Rusia mendaftarkan hak paten vaksin yang rencananya akan digunakan untuk kepentingan domestik. Dan menjadikan Rusia sebagai negara pertama yang mengambil langkah itu, sebelum data terkait vaksin itu dipublikasikan.
Namun beberapa pakar kesehatan menyebut uji coba yang digelar Rusia terlalu minim untuk membuktikan efektivitas dan keamanan vaksin virus corona tersebut.
