3 Tanda Stres yang Jarang Disadari dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi stres.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Stres bisa jadi sumber segala masalah. Namun, yang tidak kita sadari adalah terkadang kita tidak mengenali bahwa diri kita sedang mengalami stres, sehingga stres yang kita alami tak kunjung teratasi. 

Jadi Gampang Sakit, Benarkah Stres Mempengaruhi Sistem Imun?

Menurut Psikolog dan CEO Analisa Personality Development Center, Analisa Widyaningrum, ada beberapa cara untuk mengenai bahwa diri kita sedang mengalami stres. Apa saja? 

"Pertama kita lihat dulu, kita scanning fisik kita dulu. Biasanya stres itu akan menimbulkan sebuah perubahan berupa kelelahan fisik, ini untuk beberapa orang," ujarnya saat Virtual Talk Show Inspiring Glow Session Be Productive and Less Stress During Crisis, by Crystallure x Zeta Bags, Kamis 24 September 2020. 

Pakar Ungkap Pria Harus 21 Kali Ejakulasi dalam Sebulan, Kenapa?

Baca juga: Alasan Mengapa Pasien Sudah Negatif Kembali Positif COVID-19

Jika tidak merasakan tanda yang pertama, cek yang kedua yaitu emosi. Menurut Analisa, cobalah untuk mengingat, apakah kamu belakangan ini jadi lebih mudah marah atau gampang sedih. Pokoknya, apapun yang berkaitan dengan emosi yang membuatmu jadi lebih sensitif. 

Gak Boleh Dipendam, Rasa Marah Bisa Memicu Gaya Hidup Tidak Sehat

"Dan perubahan perilaku yang sangat ekstrem. Misal jadi enggak produktif, kita jadi kaya enggak merawat diri, kita kebanyakan atau kurang tidur. Jadi fisik, emosi, perilaku, kita lihat dulu. Ada enggak nih tanda-tanda yang sangat ekstrem terjadi pada diri kita?" kata dia lebih lanjut. 

Jika tanda-tanda tersebut ada, kita harus lihat lagi apakah diri kita sudah menyadarinya atau belum. Analisa menyarankan, sebaiknya kita menuangkan apa yang sedang dirasakan, bisa dengan media apa pun yang kamu bisa. 

"Ada yang bisa dengan menuliskan, apa yang dirasain ditulis. Kalau enggak bisa nulis, ngomong, kalo gak bisa juga menggambar, pokoknya ekspresiin. Nanti dari situ baru ada bahan untuk diskusi," tuturnya. 

Analisa menjelaskan bahwa stres, luka, dan trauma, ada pada level yang cenderung tidak kita sadari. Jadi, si pelakunya harus digiring terlebih dahulu agar menyadari apa yang sedang dirasakan. 

" Nah, tadi beberapa caranya. Enggak harus ke psikolog, bisa ke teman, bisa ke orang yang support atau significant other yang ada di dalam circle kita," kata Analisa Widyaningrum.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya