Kisah Haru Penderita Stroke, Divonis Tanpa Gejala Sedikit Pun

Nominasi Heart Heroes World Stroke Organization, Anthony King
Sumber :
  • world-heart-federation.org

VIVA – Tepat pada hari ini, yakni tanggal 29 September diperingati sebagai Hari Jantung Sedunia. Sejumlah pembahasan terkait kesehatan jantung pun jadi perbincangan sedunia saat ini.

Keluarga Ungkap Penyebab Meninggalnya Sopyan Dado, Punya Riwayat Diabetes Hingga Sakit Jantung

Dan yang kerap jadi perhatian dalam setiap kali peringatan Hari Jantung Internasional, adalah para sosok inspiratif yang berjuang menghadapi sebuah kondisi sulit pasca sakit jantung yang mereka alami.

Salah satu sosok itu tersebut bernama Anthony King. Pria mantan terapis kesehatan mental itu merupakan seorang penderita stroke yang hidup dengan Fibrilasi Atrium.

Gejala Asam Urat yang Wajib Diwaspadai oleh Banyak Orang, Bisa Sebabkan Masalah Serius

Fibrilasi Atrium merupakan kondisi dimana denyut jantung tidak teratur dan sering kali cepat yang umumnya menyebabkan aliran darah tidak lancar. Antara bilik atas jantung (atrium) tidak bekerja sama dengan bilik bawah (ventrikel).

Baca juga: Ashraf Sinclair dan Serangan Jantung Pagi Hari yang Lebih Mematikan

5 Cara Detoks Pikiran untuk Mencegah Stres Makin Parah, Salah Satunya Meditasi

Kondisi ini mungkin tidak memiliki gejala, tetapi jika ada, gejala berupa jantung berdebar, sesak napas, dan kelelahan. Perawatan termasuk obat-obatan, sengatan listrik (kardioversi), dan bedah invasif minimum (ablasi).

Anthony kini menjadi salah satu figur yang masuk dalam nominasi apresiasi “Heart Heroes” yang dinominasikan oleh World Stroke Organization.

Selain itu, Anthony juga aktif sebagai relawan yang senantiasa berbagi nasihat dan kebaikan kepada publik untuk lebih memperhatikan lagi Kesehatan jantung serta kajian hidup sehat.

Seperti dilansir situs resmi World Heart Federation, Anthony menuturkan cerita di balik situasi kesehatannya saat ini.

“Saya mengalami stroke Sindrom Wallenberg pada 1 November tahun lalu. Saya tak tahu bahwa saya menderita Fibrilasi Atrium (AF) sampai saya mengalami stroke. Saya sekarang dalam pengobatan untuk mengelola AF, dan saya selalu berbagi pengalaman itu melalui kegiatan religi 2 kali sehari,” ungkap Anthony.

“Saya berupaya meningkatkan keseimbangan dan koordinasi saya dengan menemui ahli terapi fisik dan berusaha keras meningkatkan kondisi harian, mingguan, bulanan. Ini adalah proses yang lambat, tetapi saya menjadi semakin baik,” tambahnya.

“Apakah ada yang akan saya lakukan secara berbeda sebelum stroke saya? Tidak, aku melakukan segalanya dengan benar. Saya tidak merokok atau minum alkohol. Saya tidak kelebihan berat badan. Saya berolahraga secara teratur,” jelas Anthony.

“Sekarang, saya termotivasi untuk menasihati orang agar memperhatikan kesehatan jantung mereka dan mengenali tanda-tanda apa pun yang mungkin dapat menjadi masalah di kemudian hari,” tegas Anthony.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya