Terapi Tertawa Saat Pandemi, Stres Hilang hingga Sistem Imun Meningkat
- Pixabay
VIVA – Terapi tertawa adalah cara ampuh untuk meredakan ketakutan dan stres di tengah pandemi COVID-19 yang terus berlanjut. Sebab, pandemi virus corona membuat banyak orang mesti mengisolasi diri dan melakukan karantina agar tidak tertular dan tidak menyebarkan virus.
Isolasi atau berdiam diri di rumah berpengaruh terhadap menurunnya kondisi kesehatan mental. Isolasi dikaitkan dengan kesepian, tidak memiliki hubungan sosial, kesendirian, stres, dan depresi yang tinggi. Di saat-saat seperti ini butuh relaksasi, melepas ketegangan dengan terapi tertawa.
Baca juga: 2 Kandidat Vaksin COVID-19 Siap Edar di Indonesia
Tertawa merupakan simbol harapan dan kebutuhan terbesar dalam hidup. Anda tidak bisa menganggap remeh bagaimana tertawa dapat menyembuhkan dan memberikan harapan.
"Terapi tertawa adalah salah satu program kegiatan Rumah Amalia untuk anak-anak Rumah Amalia dan masyarakat karena terapi tertawa adalah solusi efektif menghadapi pandemi yang dapat membantu otak relaks di saat banyaknya pikiran dan ketakutan selama menghadapi corona," ujar Ketua Rumah Amalia, M.Agus Syafii, dikutip dari keterangan tertulis.
Menurut Agus yang juga pemerhati sosial, masa pandemi mencuatkan ketakutan lantaran banyak informasi hoax atau kesedihan. Mulai dari kabar kematian, bertambahnya jumlah korban, hingga ketakutan ketiadaan bahan makanan.
"Saat tertawa, tubuh mengeluarkan hormon yang menenangkan dan menimbulkan rasa bahagia. Ketika itu pula, organ tubuh bekerja lebih baik," papar Agus lagi.
Baca juga: Ahli: Tak Selalu Pasien Positif COVID-19 Paru-parunya Akan Rusak
Dikutip dari Help Guide, penelitian menunjukkan, tertawa dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, meningkatkan suasana hati, mengurangi rasa sakit, dan meredakan stres. Jadi, tak ada salahnya mencoba melepas canda dan tawa melalui aplikasi online agar memberi rasa bahagia. Yuk dicoba!
"Terapi Tertawa bisa dilakukan dengan berbagi cerita lucu bersama keluarga secara langsung. Dapat pula dengan menghubungi teman melalui video call atau WA. Nonton TV atau di media sosial," ujar Agus.