Anak dan Lansia Tak Dapat Vaksin COVID-19, Ini Alasannya

Ilustrasi Vaksin.
Sumber :
  • Dokumentasi Kominfo.

VIVA – Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Kemenkes RI, dr Achmad Yurianto, menegaskan bahwa vaksin COVID-19 tak akan diberi pada kelompok anak-anak dan lanjut usia (lansia). Ia menambahkan, individu yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid juga tak diperbolehkan ikut vaksinasi.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Hal itu menimbulkan sejumlah tanya bagi masyarakat lantaran kelompok tersebut dianggap cukup rentan mengalami gejala parah saat terinfeksi COVID-19. Yuri, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang tak memungkinkan untuk memberi vaksin pada tiga kelompok tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan 9,1 Juta Vaksin COVID-19 Akhir November

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Tidak ada uji klinis yang dilakukan pada usia 0-18 atau di atas 60 tahun," kata dia, dalam acara virtual Update Penanganan Vaksin COVID-19 di Indonesia, Senin, 19 Oktober 2020.

Yuri menambahkan, tiga kelompok tersebut tetap menjadi perhatian pemerintah, sehingga nantinya tetap ada uji klinis lebih lanjut. Sementara ini, uji klinis hanya dilakukan pada mereka yang berusia 18-59 tahun serta kondisi sehat untuk mencegah terjadinya efek samping yang tak diinginkan.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Yang kita vaksin pada kelompok usia (18-59 tahun) yang sudah digunakan di dalam kaitan uji klinis fase 3 kita, yaitu produk vaksin COVID-19 Sinovac, Sinopharm dan Cansino. Maka kelompok ini lah yang kita vaksin,” ujarnya.

Ada pun prioritas utama dalam pemberian vaksin COVID-19 adalah tenaga kesehatan dan pelayanan publik. Untuk pemberian vaksin COVID-19 tersebut, akan segera dilakukan usai mendapat persetujuan izin edar darurat atau emergency use dari BPOM.

Diakui Yuri, Kementerian Kesehatan RI dan BPOM serta pihak lainnya tengah melakukan inspeksi langsung ke China untuk melihat data terkait keamanan vaksin COVID-19. Inspeksi yang dilakukan pun termasuk soal kehalalan vaksin COVID-19.

Seperti diketahui, jumlah kasus COVID-19 saat ini masih tinggi. Untuk itu, cara yang paling efektif dilakukan untuk mencegah penularan yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan dan selalu melakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan jauhi kerumunan serta Mencuci Tangan Pakai Sabun.

#ingatpesanibu
#satgascovid19
#pakaimasker
#cucitanganpakaisabun
#jagajarak

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya