3 Hal Bikin Pasien Sembuh COVID-19 Terinfeksi Ulang

Ilustrasi termometer/virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/xb100

VIVA – Meski masih sedikit bukti klinis yang menyebutkan mengenai COVID-19 yang muncul kembali usai sembuh, para ilmuwan memberikan beberapa pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan infeksi ulang.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Salah satu alasannya adalah seseorang yang sudah sembuh dari infeksi, viral load di dalam tubuhnya habis. Pada beberapa kasus, pasien yang sembuh bisa terus memiliki kadar virus yang rendah dan karenanya membuat mereka rentan mengalami gejala dan terinfeksi ulang.

Kedua, meski antibodi terbentuk, namun tidak memberikan imunitas seumur hidup. Beberapa studi menunjukkan bahwa antibodi bisa menurun pada pasien sembuh antara 3-9 minggu usai sembuh.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Baca juga: Soal Mekanisme Pemberian Vaksin COVID-19, Ini Kata Ketua Satgas

Kemungkinan lain, tidak semua pasien sembuh COVID-19 memiliki jumlah antibodi yang sama. Semakin ringan gejalanya, respons antibodinya kemungkinan semakin kecil. Karena itu, sangat penting untuk selalu menjaga diri dan mengambil langkah pencegahan sama seperti sebelum terkena COVID-19.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Berikut ini tiga faktor yang bisa membuat pasien COVID-19 yang sudah sembuh terinfeksi ulang, seperti dilansir laman Times of India.

Tidak pakai masker

Sudah sembuh dari COVID-19 bukan berarti kamu bisa bebas keluar tanpa memakai masker. Masker tidak hanya melindungi diri dari virus corona, tapi juga infeksi pernapasan lain yang umum terjadi di musim pancaroba. Begitu juga dengan menjaga kebersihan serta menjaga jarak. Jika sudah dinyatakan negatif COVID-19, ciptakan pelindung di sekitar kamu. Jangan keluar dan bertemu orang lain, serta tetap di rumah selama setidaknya 10 hari.

Tidak mengikuti proses pengobatan dengan benar

Bergantung pada antibodi setelah sembuh COVID-19 saja tidak cukup untuk melindungi dari penularan virus corona. Penting untuk membangun imunitas yang kuat dan melakukan langkah pencegahan yang bisa meningkatkan kesehatan dan stamina. Jika kamu diberikan obat, pastikan untuk menonsumsinya sesuai anjuran. Pengobatan bisa berlanjut hingga dua bulan jadi pastikan kamu mengikutinya dengan rajin.

Baca juga: Penelitian: Kecil Manfaat Terapi Plasma Darah untuk Infeksi COVID-19

Jangan sepelekan periode penyembuhan

Tanamkan bahwa COVID-19 adalah penyakit yang kuat dan butuh waktu lama sebelum kamu bisa melanjutkan kehidupan yang normal. Meski kamu sudah merasa nyama, tidak menaglami gejala pasca COVID-19, tetap lanjutkan langkah-langkah pencegahan. Telalu memorsir tubuh pada masa penyembuhan bisa melemahkan imunitas dan membuat rentan mengalami masalah lain. Berikan tubuh waktu untuk benar-benar pulih, jika tidak risiko terinfeksi ulang akan semakin besar.

Penularan COVID-19 di Indonesia masih terus terjadi. Masyarakat diminta agar memperhatikan protokol kesehatan dan melakukan 3M: memakai masker, menjaga jarak dan jauhi kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun.

#ingatpesanibu
#jagajarak
#pakaimasker
#satgascovid19
#cucitanganpakaisabun

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya