Deteksi Dini OTG COVID-19, Alat PCR Asal Korea Siap Edar

Ilustrasi virus corona/COVID-19/laboratorium.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Pakar menyebut bahwa salah satu pemicu kasus virus corona atau COVID-19 masih terus bertambah, lantaran banyaknya Orang Tanpa Gejala (OTG) di tengah masyarakat. Dengan tak nampaknya gejala, membuat deteksi dini kian diperlukan untuk bisa mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2 yang semakin meluas.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Salah satu alat deteksi dini yang akurat dan diakui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah polymerase chain reaction (PCR). Alat tersebut pun sangat beragam, di mana di Korea Selatan telah sukses menguji salah satunya, yang disebut AccuraDtect.

Baca Juga: 3 Hal Ini Tingkatkan Risiko Terinfeksi Ulang COVID-19

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

AccuraDtect sendiri merupakan alat uji molekuler COVID-19 yang sangat akurat dalam menyasar leader sequence yang umumnya ditemukan dalam sel yang terinfeksi selain gen N2, yang biasanya mendiagnosis apakah seseorang terinfeksi COVID-19 atau tidak.

Perusahaan Daewoong Pharmaceutical Company Indonesia (DPCI) yang memproduksi alat deteksi ini pun telah mendapat Nomor Izin Edar AccuraDtect SARS-COV-2 RT-qPCR, yaitu alat tes molekular untuk COVID-19 di Indonesia.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Alat tes PCR dari Korea Selatan, AccuraDtect SARS-COV-2 RT-qPCR.

"Seiring dengan penyebaran COVID-19 di Indonesia yang semakin parah, permintaan alat tes COVID-19 di setiap negara terus meningkat dengan pesat. Dengan diperolehnya izin edar ini, kami berharap bahwa penyediaan alat uji diagnostik PCR (Polymerase Chain Reaction) unggulan Korea ini dapat berkontribusi besar dalam membantu upaya Indonesia mengatasi pandemi COVID-19," ujar CEO DPCI, Sengho Jeon dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA, Minggu, 25 Oktober 2020.

Berdasarkan standar yang direkomendasikan olehWHO dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, AccuraDtect menyasar tiga biomarker yang dapat mengidentifikasi keberadaan virus corona, yaitu RdRp, E dan N2 dan dapat memberikan hasil hanya dalam waktu empat jam setelah pengambilan sampel.

Secara khusus, alat uji ini dirancang untuk mengukur Ribonuklease (RNase) P yang dapat menentukan kesesuaian sampel dan bertindak sebagai penyebar infeksi dalam sel virus yang terinfeksi. Menggunakan teknik amplifikasi gen yang disebut sebagai real-time polymerase chain reaction (RT-qPCR) untuk memperkuat dan mendeteksi gen virus, alat uji ini juga memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi (termasuk sensitivitas dan spesifisitas).

Alat uji ini telah memperoleh sertifikasi CE-IVD (Perangkat Medis Diagnostik In Vitro bertanda CE) di Eropa pada bulan Maret lalu dan Emergency Use Authorization di Peru dan Singapura. Sementara itu, PT Daewoong Pharmaceutical Indonesia berencana untuk segera bekerja sama dengan mitra lokal yang akan bertanggungjawab dalam distribusi AccuraDtect dan memasoknya ke Indonesia.

Saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta  Mencuci Tangan Pakai Sabun.

#pakaimasker
#jagajarak
#cucitangan
#satgascovid19
#ingatpesanibu

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya