Tetap di Rumah, Cara Ampuh Jaga Kesehatan Anak di Masa Pandemi

Ilustrasi orangtua dan anak
Sumber :
  • Pixabay/ParentiPacek

VIVA – Saat ini kita masih berada dalam situasi pandemi virus corona atau COVID-19, yang belum jelas kapan akan berakhir. Kasus baru pun masih terus bertambah di berbagai belahan dunia.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Namun, waktu terus berjalan, dan satu hal yang penting diperhatikan bagi para orangtua adalah kebutuhan anak untuk tumbuh dan berkembang secara normal dan optimal.

Baca Juga: Orangtua Sibuk, Ini 4 Tips Memastikan Nutrisi Anak Tetap Terpenuhi

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Dokter spesialis anak RS Pondok Indah-Puri Indah, dr. Cynthia Rindang Kusumaningtyas, Sp.A, mengatakan pada masa pandemi ini pemenuhan kebutuhan nutrisi yang seimbang, stimulasi perkembangan yang sesuai dengan usia anak, serta pemberian imunisasi lengkap, harus dilakukan seoptimal mungkin.

"Tak hanya itu saja, upaya pencegahan terhadap kemungkinan penularan berbagai penyakit terutama COVID-19 juga harus dilakukan. Tetaplah berada di rumah dan hindari tempat-tempat umum atau keramaian, ajari si kecil untuk rajin mencuci tangan, dan kenakanlah masker saat harus melakukan aktivitas di luar rumah," ujarnya lewat rilis yang diterima VIVA, Minggu 25 Oktober 2020.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Lebih lanjut, dokter Cynthia, menjelaskan ada banyak sekali orang yang terinfeksi virus COVID-19 namun tidak menunjukkan gejala yang signifikan. Orang tersebut tetap dapat menularkan virus melalui percikan atau droplet saluran napas dari mulut maupun hidungnya saat ia sedang berbicara, tertawa, bersin, atau batuk.

"Percikan yang mengandung virus dapat terhirup oleh orang lain yang berjarak 1-2 meter di sekitarnya. Semakin lama dan semakin dekat jarak anak saat berinteraksi dengan orang lain, akan meningkatkan risiko anak terinfeksi," lanjut dia.

Apalagi, menurut Cynthia, bila anak berada di dalam ruangan tertutup, karena lebih sulit menjaga jarak dengan orang lain di sekitarnya. Selain itu, ventilasi udara di dalam ruangan tertutup juga tidak sebaik pertukaran udara di ruangan terbuka.  

"Bagi anak, terutama balita, tentunya akan sangat sulit untuk memberikan pengertian agar mereka tetap diam di satu tempat dan menjaga jarak minimal dengan orang lain di sekitarnya," kata dia.

Hal yang juga akan sukar dilakukan adalah, melarang anak untuk tidak menyentuh berbagai barang di sekitarnya karena kelompok usia ini memang sedang senang melakukan eksplorasi berbagai hal baru yang ditemuinya.

"Selain itu, menjaga agar anak tidak sering menyentuh mata, hidung dan mulutnya selama berada di luar rumah akan menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga, terutama saat anak harus menggunakan masker," tuturnya.

Oleh sebab itu, Cynthia menyarankan, tetap berada di rumah selama masa pandemi ini, tetap merupakan rekomendasi utama dalam era new normal, terutama bagi kelompok usia anak.

Saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta  Mencuci Tangan Pakai Sabun.

#pakaimasker
#jagajarak
#cucitangan
#satgascovid19
#ingatpesanibu

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya