Anak Sakit saat Pandemi? Lakukan 5 Hal Ini agar Cepat Sembuh

Ilustrasi anak
Sumber :
  • Pixabay/Christianluiz

VIVA – Batuk dan pilek dengan atau tanpa demam, merupakan tanda adanya infeksi saluran napas yang dapat disebabkan oleh berbagai macam kuman, termasuk virus corona atau COVID-19.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Saat anak masih tampak aktif dan masih mau makan atau minum, maka orangtua dapat melakukan observasi kondisi anak di rumah saja terlebih dahulu.

Baca Juga: Bawa Anak Imunisasi ke Rumah Sakit saat Pandemi, Perhatikan 5 Hal Ini

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Selain itu, orangtua dapat melakukan hal-hal berikut ini untuk membantu si kecil tetap merasa nyaman meski sedang tidak fit, yang dipaparkan oleh dokter spesialis anak RS Pondok Indah-Puri Indah, dr. Cynthia Rindang Kusumaningtyas, Sp.A.

1. Pastikan asupan cairan lebih banyak untuk membuat dahak menjadi lebih encer, sehingga mudah dikeluarkan.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

2. Buatlah suhu ruangan cukup hangat dan lembap agar anak bisa bernapas lebih lega.

3. Saat anak tidak mengalami demam, jemur di bawah matahari pagi juga dapat membantu proses penyembuhan.

4. Penggunaan larutan garam steril tetes atau semprot serta balsam bayi juga dapat membantu membuka hidung yang tersumbat.

5. Selain parasetamol, kompres hangat juga dapat dilakukan untuk membantu menurunkan suhu badan anak.

"Bila demam si kecil berlangsung lebih dari tiga hari, anak mulai tampak lemas dan sulit diberi asupan, mulai terlihat sesak napas, atau bibirnya kebiruan, maka sebaiknya anak dibawa ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu, 25 Oktober 2020.

Menjaga daya tahan tubuh si kecil

Asupan nutrisi si kecil harus lebih diperhatikan di masa pandemi. Nutrisi yang tepat dan seimbang dapat membantu menjaga daya tahan tubuhnya, sehingga menghindarkan si kecil terkena penyakit.

"Tingkatkan daya tahan tubuh anak secara alami dengan memberikan ASI sejak lahir hingga berusia 2 tahun atau lebih, rajin mencuci tangan dengan benar untuk mencegah penularan penyakit, lengkapi imunisasi anak sesuai jadwal yang dianjurkan, tidur cukup setiap harinya, serta mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang," lanjut dia.

Apabila diperlukan, menurut Cynthia, bawalah si kecil berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk memastikan asupan vitaminnya sudah terpenuhi.

"Secara umum, multivitamin dan mineral atau suplemen peningkat daya tahan tubuh tidak dibutuhkan pada anak yang tumbuh secara normal dan mau mengonsumsi makanan yang bervariasi. Sumber alami terbaik dari berbagai nutrien adalah makanan yang anak konsumsi sendiri," kata dia.

Pada umumnya, makanan anak yang bervariasi termasuk kudapannya sudah dapat memenuhi kebutuhan harian anak, termasuk saat anak mengonsumsi berbagai makanan yang terfortifikasi seperti sereal, susu, dan jus.

"Hati-hati, pemberian vitamin yang berlebihan juga berpotensi menimbulkan toksisitas," kata dokter Cynthia Rindang Kusumaningtyas, memperingatkan.

Saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta  Mencuci Tangan Pakai Sabun.

#pakaimasker
#jagajarak
#cucitangan
#satgascovid19
#ingatpesanibu

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya