2 Olahraga Ini Tak Disarankan Ahli Selama Pandemi COVID-19

Ilustrasi berolahraga/olahraga/berkeringat.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Semua jenis olahraga memang bermanfaat untuk kesehatan. Olahraga mampu menjaga kebugaran hingga meningkatkan daya tahan tubuh, yang sangat dibutuhkan di masa pandemi virus corona atau COVID-19 ini. 

FOBI Gelar Kejuaraan Dunia Bertajuk Piala Presiden, 10 Negara Tampil

Namun, ternyata tidak semua jenis olahraga disarankan untuk dilakukan selama masa pandemi. Usahakan, pilih jenis olahraga yang bisa tetap menjaga jarak dan hindari yang melibatkan banyak orang. 

Ketua Tim Pedoman dan Protokol dari Tim Mitigasi PB IDI, DR dr Eka Ginanjar SpPD-KKV, mengatakan jika ingin melakukan olahraga, demi keamanan dan terhindar dari penularan COVID-19, harus dilihat dulu dari faktor risikonya. 

Selebgram Meli Joker Bunuh Diri, Pemuda Indonesia Disebut Rentan Alami Gangguan Mental

"Gak mungkin olahraga yang banyak orangnya. Saya saat ini menyarankan lebih baik olahraga yang solitaire, jangan main futsal atau basket. Kenapa? Karena agak sulit untuk bisa menjaga jarak. Main basket gak mungkin menjaga jarak," ujarnya saat menjadi pembicara di acara VIVATalk yang diselenggarakan VIVA.co.id, Selasa 27 Oktober 2020. 

Baca Juga: Alat Deteksi COVID-19 Buatan UGM Diuji Coba dengan 9 Rumah Sakit

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Lebih lanjut, dokter Eka lebih menyarankan jenis-jenis olahraga, seperti naik sepeda, berjalan kaki, dan jogging. Lalu, bagaimana dengan berenang? 

"Berenang kalau sendirian boleh. Berenang gimana caranya kalau pakai masker? Intinya gini, kalau sendirian gak papa buka masker, pastikan gak ada orang, silakan buka masker. Tapi, begitu ketemu orang, langsung pakai maskernya," kata dia. 

Menurut Eka, jika terpaksa harus berolahraga di tempat ramai, pastikan masker jangan sampai dilepas. Tapi jika tidak bisa, lebih baik menghindari tempat-tempat ramai. 

"Car Free Day segala macem, ketemu orang banyak, itu jangan sampai lepas maskernya dan selalu jaga jarak. Jadi prinsipnya sama, masker apa yang kita pakai, tergantung risikonya. Jadi kalau kira-kira ketemu orang banyak, minimal pakai masker kain yang sesuai tiga lapis atau masker bedah," tutup dr Eka Ginanjar.

Ingat, Saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta  Mencuci Tangan Pakai Sabun,

#pakaimasker
#jagajarak
#cucitangan
#satgascovid19
#ingatpesanibu

Baca Juga: Banyak Anti Vaksin, Pakar: Imunisasi Tak Mencelakai Orang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya