Waspada Bintil Mirip Jerawat Pada Anak, Banyak Muncul di Lipatan Tubuh

Ilustrasi anak bermain
Sumber :
  • Pixabay/rbalouria

VIVA – Moluskum Kontagiosum (MK) merupakan penyakit kulit menular dan menyebar dengan cepat. Bentuknya mirip jerawat dan bisa dialami anak-anak mulai dari usia 2-10 tahun.

5 Dampak Buruk Stres Buat Kesehatan Kulit, Penuaan Dini Hingga Bikin Kusam

Sayangnya, karena banyak yang awam dengan penyakit ini, seringkali kondisinya terabaikan. Padahal, jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa menular ke orang lain dan meluas ke bagian tubuh lain.

Menurut dokter spesialis kulit dan CEO Klinik Pramudia,  dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, moluskum kontagiosum merupakan penyakit yang menyerang kulit bagian atas atau epidermis.

Wajah Glowing Bebas Flek Hitam dan Jerawat di Hari Raya? Simak Tips Ampuhnya!

Baca juga: Bercak Putih di Kulit Akibat Vitiligo, Apakah Bisa Sembuh?

Gejalanya biasanya tidak menimbulkan rasa sakit atau gatal. Namun, bisa muncul berupa bintil-bintil seperti jerawat dengan warna putih dan lekukan.

Bopeng Parah Bekas Jerawat Ternyata Bisa Disiasati Buat Dihilangkan, Begini Caranya

Pada anak-anak, moluskum kontagiosum biasanya muncul di area lipatan tubuh seperti siku, lutut, atau ketiak. Tapi, karena kulit pada anak-anak masih tipis, penyakit ini bisa muncul juga di area dada atau punggung.

Anthony pun mengimbau agar para orang tua waspada akan timbulnya penyakit ini.

"Anak dua atau tiga tahun biasanya masih dimandiin, saat mandikan ikut periksa kulit anak. Kalau curiga ada bintil atau bintik keras segera datang dan obati. Kalau dia punya saudara bisa menular ke kakak adiknya atau teman mainnya," ujar Anthony dalam virtual media briefing bersama Klinik Pramudia, Rabu, 4 November 2020.

Meski pengobatan moluskum kontagiosum tidak rumit dan sederhana, tapi ini bisa menjadi pengalaman traumatis bagi anak-anak. Penggunaan alat untuk menghancurkan moluskum kontagiosum bisa sulit, karenanya dokter akan mengoleskan cairan yang tujuannya membakar.

Setelah terbakar, lama kelamaan moluskum kotagiosum akan lepas dengan sendirinya. Tindakan ini pun less invasive bagi anak dan tidak traumatik.

Setelah diobati, orang tua juga harus menelusuri apakah teman bermain anak ada yang mengalami penyakit ini. Dengan demikian, anak tidak akan tertular lagi.

Penularan moluskum kontagiosum, lanjut Anthony, adalah melalui kontak erat kulit ke kulit yang terjadi sering dan berulang. Pada anak-anak, ini bisa terjadi saat bermain dan bergandengan tangan dengan anak lain.

Baca juga: Perlu Tahu Proses Penularan Penyakit Kusta

Jika digaruk, penyakit ini juga bisa menyebar ke bagian tubuh lain dan meluas. Selain itu, meski belum terbukti secara penuh, benda yang digunakan bersama seperti alat main, handuk, atau mandi di kolam renang bisa menjadi sarana penyebaran atau penularan.

Penyakit kulit ini juga sangat bergantung pada status imunitas anak. Oleh karena itu, penting juga untuk menjaga imunitas anak. Karena, moluskum kontagiosum yang muncul satu bisa sembuh dengan sendirinya bila tingkat imunitas anak sangat baik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya