Studi: Perempuan Belum Menikah Lebih Berisiko Terkena Hipertensi

Ilustrasi perempuan.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Data World Health Organization (WHO) pada 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. 

Kowani Kaji Uji Materi Aturan Pembagian Harta Bersama yang Merugikan Perempuan

Hipertensi atau tekanan darah meningkatkan risiko terhadap masalah medis lain seperti stroke dan penyakit jantung, yang sekali lagi merupakan penyebab utama kematian baik pada laki-laki dan perempuan

Dan sementara kita semua tahu bahwa kelebihan berat badan, kurang olahraga dan pola makan yang buruk adalah beberapa faktor fisik yang meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. 

Kemen-PPPA: Perempuan Lebih Rentan Terdampak Perubahan Iklim karena Peran Tradisional Gender

Baca juga: Perih, Pangeran Charles Ungkap Tak Mencintai Putri Diana

Sebuah studi baru menemukan bahwa pengaruh sosial tertentu seperti status perkawinan juga terkait dengan kondisi tersebut, demikian dilansir dari Times of India.

Menteri PPPA: Pemkab Wajo Contoh Keberhasilan Tekan Angka Perkawinan Anak

Dalam studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Hypertension, para ilmuwan menganalisis data dari 28.238 laki-laki dan perempuan di Kanada yang berusia 45 hingga 85 tahun. Mereka berpartisipasi dalam studi yang sedang berlangsung tentang penuaan.

Data tersebut digunakan untuk mengetahui hubungan antara status perkawinan, pengaturan tempat tinggal, ukuran jaringan sosial dan partisipasi sosial dan hipertensi menurut jenis kelamin.

Dari hasil studi tersebut menemukan pengaruh status perkawinan terhadap risiko hipertensi pada perempuan. Perempuan lajang memiliki risiko hipertensi 28 persen lebih tinggi dibandingkan dengan yang sudah menikah. 

Baca juga: Gak Sembarangan, Ini Aturan Olahraga Bagi Tiap Penderita Diabetes

Perempuan yang bercerai memiliki risiko 21 persen lebih tinggi dan perempuan yang pernah menikah dan akhirnya hidup sendiri memiliki risiko 33 persen lebih tinggi.

Ternyata dalam hal hipertensi, laki-laki tampaknya mendapat manfaat dari melajang. Pada laki-laki yang hidup sendiri lebih rendah risiko hipertensi dibandingkan dengan laki-laki yang hidup bersama.

Memiliki lebih sedikit teman meningkatkan risiko hipertensi pada perempuan. Perempuan yang juga memiliki lebih sedikit teman memiliki kemungkinan 15 persen lebih tinggi mengalami tekanan darah tinggi.

Terkait dengan hubungan sosial, meskipun ditemukan bahwa ikatan sosial penting bagi perempuan, mereka memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap tingkat risiko bagi laki-laki.

Bahkan ukuran jaringan sosial atau tingkat partisipasi dalam kegiatan sosial tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan tekanan darah tinggi, demikian temuan studi tersebut.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya