#TanyaDokter: Makanan Apa yang Baik Dikonsumsi Penderita Jantung?
- Dokumentasi RSPI
VIVA – Jantung merupakan salah satu organ dalam tubuh yang perlu dijaga dengan baik agar mampu bekerja dengan maksimal. Salah satu caranya yaitu dengan mengonsumsi asupan yang tepat untuk menyehatkan jantung.
Makanan sehat untuk jantung bukan yang hanya terdiri dari sayuran atau menghindari lemak. Jantung membutuhkan gizi lengkap yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin mineral namun dengan porsi seimbang.
Tapi, selain itu, mengkonsumsi makanan tertentu diyakini bisa meningkatkan kesehatan tubuh, termasuk juga meningkatkan kesehatan jantung. Nah, bicara soal penyakit jantung, ada sejumlah makanan yang dipercayai baik untuk kesehatan jantung. Makanan tersebut salah satunya adalah oatmeal. Benarkah demikian?
Lewat rubrik #TanyaDokter, bersama dr. Wibisono Firmanda, Sp.JP yang merupakan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS Pondok Indah – Pondok Indah, menjelaskan lebih jauh tentang makanan yang baik untuk kesehatan jantung.
- U-Report
Salah satu pembaca VIVA.co.id pun ada yang bertanya, "Benarkah konsumsi makanan tertentu (seperti Quaker Oats) dapat menurunkan resiko jantung dok? Bagaimana jika yang sudah punya penyakit jantung? Apa efeknya jika dikonsumi setiap hari?"
Mengenai hal ini, berikut jawaban dr Wibisono:
Untuk menurunkan risiko terkena serangan jantung yang perlu kita kontrol sebenarnya adalah kontrol darah tinggi, kontrol kolesterol tinggi dan kontrol gula darah tinggi serta kontrol merokok. Empat faktor ini yang harus diturunkan.
Tapi, untuk makanan-makanan tertentu seperti oatmeal dan kacang-kacangan, atau makanan sehat lainnya, itu dia bisa menurunkan khususnya kadar kolesterolnya.
Lalu, ada masalah gak jika oatmeal dikonsumsi sepanjang hari?
Tidak ada, tapi kalau untuk kacang-kacangan jika berlebihan bisa menimbulkan asam urat, tapi kalau untuk oatmeal biasanya aman.
7 Hal Sederhana Namun Sering Diabaikan untuk Menjaga Jantung Tetap Sehat
Kesehatan jantung juga melibatkan aspek gaya hidup seperti pola makan yang sehat, olahraga teratur, manajemen stres, dan kebiasaan hidup lainnya dapat memengaruhi risiko.
